“Sambil secara hati-hati memastikan bahwa pelanggan kami dapat mempercayai kendaraan kami, untuk mendukung kehidupan sehari-hari mereka sebagai sebuah perusahaan," imbuh Daihatsu Jepang.
Seperti diketahui, skandal Daihatsu memanipulasi hasil uji tabrak telah terbukti dinyatakan bersalah. Dosa atas kecurangan Daihatsu Jepang, dinilai berdampak bagi industri otomotif dunia. Sehingga membuat Daihatsu wajib melakukan uji tabrak ulang.
Tujuannya guna memastikan keamanan mobilnya bagi penumpang. Seiring pengujian ulang, Daihatsu Jepang di sanksi untuk menghentikan sementara produksi dan ekspor.
Daihatsu Jepang juga diminta untuk mengubah struktur dasar perusahaan, serta diminta terus melakukan evaluasi terkait keamanan mobil-mobil bikinan Daihatsu.
Masih merujuk keterangan resminya, Daihatsu Jepang akan berkoordinasi untuk melanjutkan ekspor dengan mitra bisnisnya di negara-negara tujuan ekspor.
"Saat melanjutkan pengiriman dan produksi, kami akan berkomunikasi erat dengan perusahaan penjualan dan pemasok terkait, serta melakukan persiapan untuk menghindari kebingungan," lanjut Daihatsu Jepang.