Sopir bisa mengisi sampai 3 toren yang jika dijumlahkan berisi 3.000 liter.
"Satu toren itu bisa lama mengisinya. Nah, dia liat situasinya dulu. Kalau ramai dia maju dulu kemudian masuk lagi ke antrean. Jadi tergantung situasinya," tambahnya.
Untuk pengisiannya memang normal.
Operator memasukan selang bensin ke lubang tangki mobil.
Namun, dari tangki pengisian solar sudah dimodifikasi.
Karena di dalam truk itu ada alat untuk menyambungkan solar ke truk.
Alat itu berbunyi kencang, namun oleh operator tidak dihiraukan karena sudah kongkalikong dengan sopir.
"Alat itu untuk mempercepat pengisian ke toren. Suaranya itu berisik. Tapi, kan sudah kongkalikong," ungkapnya.
Untuk menyakinkan, sopir ternyata memiliki barcode My Pertamina.
Dalam barcode My Pertamina, pilihan BBM itu yakni BBM jenis solar subsidi.