Otomotifnet.com - Kaca film menjadi salah satu aksesori wajib bagi setiap mobil di Indonesia, tak terkecuali mobil listrik. Penggunaan kaca film sendiri punya pengaruh yang signifikan terhadap keseluruhan fungsi kerja mobil listrik.
Maka dari itu pemilihan kaca film mesti tepat sesuai dengan fungsinya. Sebagai informasi, kaca film yang baik mesti memiliki berbagai faktor seperti light transmission hingga UV dan infrared rejection.
Terlebih untuk mobil listrik, kaca film yang fungsinya sebagai infrared rejection (penolak panas) jadi yang utama. Pilihlah kaca film yang memiliki kemampuan infrared rejection di atas 90%.
Artinya semakin tinggi persentare infrared rejection, akan semakin baik juga kaca film dalam menolak panas yang masuk.
Tentu kemampuan kaca film menolak panas akan berpengaruh terhadap terjaganya suhu kabin agar tetap adem.
Suhu kabin yang adem, dapat mengurangi kerja berlebih dari sistem AC.
Sistem AC yang bekerja lebih keras mendinginkan kabin, tentunya akan berpengaruh pada terkurasnya daya listrik yang lebih besar.
Secara tidak langsung, dampaknya akan berpengaruh terhadap jarak tempuh dari kapasitas baterai yang lebih pedek.
“Di sini kaca film bisa menjaga jarak tempuh dari kapasitas baterai tidak terlalu turun drastis dengan menjaga suhu kabin tetap adem,” terang Novi Azhari, Digital Marketing Section Head PT Solar Gard Indonesia saat ditemui Otomotifnet beberapa waktu lalu.
Soal proses pemasangan kaca film, juga tak boleh asal. “Wajib hati-hati, karena terdapat banyak sensor elektrikal di bagian pintu dan bagian tengah bawah dasbor yang benar-benar tak boleh terkena air,” terang Novi.
Menurut Novi, teknisi kaca film SolarGard telah mempelajari dan terlatih dalam pemasangan di mobil listrik.
“Kaca film memang menggunakan bantuan media air, namun ritual pemasangannya begitu diperhatikan seperti penggunaan air yang tidak berlebih serta alas khusus di atas dasbor agar tak ada air yang masuk ke bagian bawah dasbor,” terangnya.
Lebih lanjut Novi juga menjelaskan beberapa varian kaca film yang jadi favorit untuk Wuling air EV dan Hyundai IONIQ 5, “Untuk kaca depan bisa pakai 40%, baik LX Series atau Black Phantom Series, sedangkan samping kiri/kanan dan belakang favoritnya 60%,” katanya.
Soal estimasi biaya sekitar Rp 4 jutaan untuk Wuling Air EV, sedangkan untuk Hyundai IONIQ 5, biayanya sekitar 5-6 juta, atau dengan kaca panoramic sekitar 12 jutaan.