Otomotifnet.com - PT Industri Kereta Api (INKA) berhasil membikin sebuah bus listrik bernama E-INOBUS.
Bahkan sudah dilakukan pengujian di dua tempat yakni jalan umum wilayah Madiun dan tol Madiun-Caruban.
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui performa E-INOBUS sebelum diproduksi secara massal.
Direktur Utama PT INKA, Budi Noviantoro mengatakan, bus listrik tersebut sebetulnya sudah menjalani uji landasan pada 13 Agustus 2020 lalu.
Baca Juga: Ngecas 4 Jam, Bus Listrik Transjakarta EV1 Siap Digeber Seharian
Bus listrik ini dinyatakan lulus uji landasan dan mendapat Sertifikat Uji Tipe (SUT) kendaraan bermotor pada 10 September 2020 di Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB), Cibitung, Jawa Barat.
"Produk ini merupakan kerjasama PT INKA dengan Tron-E dari Taiwan sebagai mitra komponen penggerak dan baterai bus," ucap Budi dikutip dari Inka.co.id, (20/10/20).
"Serta Piala Mas dari Malang sebagai mitra pembuatan bodi bus listrik," ucap Budi.
Budi menambahkan, pihaknya berencana untuk memasarkan bus listrik tersebut di dalam negeri seperti PT Transjakarta.
Kemudian untuk pasar ekspor, E-INOBUS akan dipasarkan ke beberapa negara seperti Republik Demokratik Kongo yang dikabarkan tertarik untuk mencobanya pada minggu lalu.
Untuk performanya, E-INOBUS diklaim bisa melaju hingga kecepatan 90 Km/jam dengan tingkat kebisingan rata-rata 71 dB.
Bus listrik ini memerlukan waktu tiga sampai empat jam untuk mengisi daya baterai hingga penuh dengan jarak tempuh maksimal 200 Km.
Penggunaan daya dan biaya operasional E-INOBUS juga diklaim 58 persen lebih efisien jika dibandingkan dengan bus bermesin diesel pada umumnya.
Baca Juga: Bus Listrik BYD Transjakarta Sudah Ujicoba, Hasil Evaluasi Bisa Langsung Beroperasi?
Hal tersebut dibuktikan melalui hasil uji lintas dalam kota dan luar kota dengan total jarak 122 Km.
Dari pengujian ini ditemukan bahwa E-INOBUS bisa melaju sejauh 122 Km dengan rata-rata konsumsi baterai sebesar 1,4 Km/kWh dan biaya operasional Rp 1.171/Km.
Sedangkan untuk bus bermesin diesel bisa menempuh jarak 122 Km dengan rata-rata konsumsi bahan bakar sebesar 3 Km/liter dan biaya operasional Rp 2.790/Km.
Kemudian untuk biaya pemeliharaan, E-INOBUS juga diklaim lebih murah 49 persen dibandingkan bus bermesin diesel.
Jika keduanya dijalankan sejauh 250 Km per harinya, maka pemeliharaan bus listrik ini hanya Rp 3,4 juta saja.
Sementara untuk bus bermesin diesel memakan biaya Rp 6,7 juta untuk perawatannya saja.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR