Namun secara garis besar karakter tenaga dan torsi sama saja, yang didesain pas buat harian.
Khas mesin square yang cenderung rata, kuat di putaran menengah.
Buat stop and go responsif, menyalip juga bisa langsung ngacir, namun saat ketemu jalan kosong panjang memang terasa kedodoran.
Detailnya, respons mesin langsung sigap saat takometer menyentuh angka 4.000 rpm dan kuat sampai 7.000 rpm pas di puncak torsinya.
Setelah itu bisa digeber namun cuma berisi sampai 9.000 rpm tepat di puncak tenaga, dan kemudian seperti hampa serta bergetar sampai limiter di 10.800 rpm.
Nah bicara getaran mesin, sebenarnya mulai terasa di 7.000 rpm, namun terkonsentrasi di area tangki yang bisa dirasakan di paha.
Sementara di setang dan footstep relatif aman, karena dikasih peredam dari karet.
Dengan karakter mesin yang kuat di putaran menengah, maka wajar jika akselerasinya jadi biasa saja, ambil contoh untuk catatan waktu 0-100 km/jam butuh 13,3 detik.
Lalu 0-402 meter 18,5 detik. Top speed lumayan, di spidometer mentok 134 km/jam. Data lengkapnya bisa disimak di tabel.
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR