Otomotifnet.com - Viral petugas SPBU Pertamina mirip preman.
Lantaran memungut tarif parkir ke sebuah truk yang istirahat.
Bahkan dari video yang diunggah akun TikTok @jheding_1312 sempat terjadi cekcok.
Yakni antara sopir truk dan oknum petugas SPBU tersebut.
"#viralindonesia parkir istrahat di pom per 3 jam 10/15ribu ,, di iyakan malah ngusir gara2 dia di vidioin . ada di sebelum vidio ini yg minta 10/15 per 3 jam nya," tulis pemilik akun.
#viralindonesia ? suara asli - ????????iqbalfals1312 - ????????kangnyupir.????????
Pada keterangan video, dituliskan sopir truk hendak beristirahat, mandi dan isi solar.
Namun, belum sempat isi solar, sopir itu didatangi petugas SPBU berseragam Pertamina warna hitam.
Awalnya, sopir truk itu disebut parkir dengan tidak sopan, mengganggu dan membahayakan.
Namun, sopir truk bersikeras dia tak mengganggu dan tidak membahayakan pengunjung SPBU lain.
Dalam video, diterangkan saat ingin parkir, sopir itu dimintai biaya parkir dengan tarif Rp 10.000-15.000 per 3 jam.
"Saya telepon keamanan saja kalau sampean susah biar ke sini negur sampean," ucap petugas SPBU.
"Soalnya kan sampean gak izin, tadi di situ ganggu," sambung petugas SPBU Pertamina itu.
Sopir truk pun bertanya ketika diminta untuk bayar parkir Rp 15.000.
"Sejak kapan pom bensir bayar?," kata sopir itu.
Menurut petugas, truk yang parkir di SPBU tersebut memang harus membayar biaya parkir.
"Kalau di sini memang dikelola. Sampean gak ngisi (BBM) to? Sampean parkir di sana tadi ganggu," jawab petugas tersebut.
Petugas SPBU tersebut mengatakan, ketentuan bayar parkir di SPBU tersebut sudah lama berlaku, dan telah banyak orang yang berlangganan parkir di SPBU tersebut.
"Kalau di sini memang bayar, yang langganan sini bayar," tutur petugas itu.
"Sudah lama (berlaku ketentuan bayar parkir), sampean gak pernah parkir di sini kan?," sambungnya.
Pada kolom komentar, banyak warganet yang meminta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir turun tangan menangani hal tersebut.
Terlihat beberapa komentar dari warganet TikTok yang ditinggalkan pada video tersebut:
"@Erick Thohir pak lihat sebentar," tulis seorang warganet.
"Pak @Erick Thohir mohon di tindak pegawai Pertamina ini pak,ini oknum yg merusak nama baik Pertamina atau pun BUMN pak," tambah warganet lainnya.
Erick Thohir pun akhirnya merespon unggahan video viral tersebut.
Dia meninggalkan komentar meminta alamat lengkap SPBU.
"Tolong info dimana lokasi dan alamat lengkapnya," tulis Erick Thohir.
Menanggapi ini, Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina, Brasto Galih Nugroho beri penjelasan.
Brasto sebut, lokasi SPBU di Lemah Abang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Sedangkan insiden terjadi sekitar pukul 17:30 WIB, (17/3/22).
"Terjadi saat petugas SPBU meminta pengemudi truk agar truk tidak menghalangi kendaraan yang akan keluar setelah melakukan pengisian di SPBU tersebut," ujar Brasto, (20/3/22).
Menurut Brasto, sopir truk tersebut lalu memindahkan ke area dekat jalur keluar SPBU.
Setelah itu, petugas SPBU meminta sopir agar mengganjal truk.
Antisipasi lepas kendali ke belakang sehubungan dengan aspek keselamatan di SPBU.
Setelah adanya insiden tersebut, pihak Pertamina Patra Niaga memohon pengertian sopir truk terkait lokasi parkir di SPBU.
Para sopir diminta tidak mengganggu jalan keluar kendaraan lain.
"Namun, kami memohon maaf apabila terdapat ketidaknyamanan dalam proses komunikasi yang terjadi antara petugas SPBU dan pengemudi truk tersebut," lanjut dia.
Brasto menekankan, bagi konsumen dan masyarakat yang memiliki keluhan, saran dan masukan terkait produk dan layanan di SPBU, dapat menghubungi Pertamina Call Center 135.
"Pertamina Patra Niaga sudah menegur terkait pelayanan dan complaint handling konsumen dan masyarakat untuk SPBU tersebut," tandasnya.
@jheding_1312 #viralindonesia ♬ suara asli - ????????iqbalfals1312 - ????????kangnyupir.????????
Baca Juga: SPBU di Cirebon Dituding Curang, Konsumen Bayar Dua Kali Lipat, Pertamina Beri Klarifikasi
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR