Jakarta - Bulan April 2017 ini banyak hari libur di akhir dan awal pekan, otomatis jadi libur tiga hari! Wah pas banget buat yang mau turing rame-rame teman satu klub atau komunitas. Tapi jangan asal ngegas, ada beberapa yang harus dipahami.
Tidak dipungkiri, masih banyak bikers di Indonesia yang belum punya pemahaman mencukupi mengenai etika kala melakukan turing secara berkelompok (konvoi). Padahal hal tersebut penting agar kegiatan turing berjalan tertib dan aman.
"Umumnya ya hanya sekadar riding bersama saja. Asal jalan. Jadi pasti banyak kasus rangkaian putus, bahkan hingga kecelakaan" buka Aipda Ukke Adhan Handriawan, dari BM Unit 3 Satpatwal Polda Metro Jaya, di sela kegiatan Touring GSX-S150, pekan lalu (8/4).
Menurut Ukke, iring-iringan yang baik saat turing adalah yang rapi dan teratur.
"Formasinya harus zig zag, dengan jarak antar pengendara 3-5 meter. Ini untuk memperkecil potensi benturan saat barisan depan melakukan pengereman mendadak," tambah pria ramah ini.
"Untuk formasinya bisa dua baris atau tiga baris saat kondisi jalan lengang. Atau jika ada penyempitan jalan atau kondisi macet, rombongan mesti buat satu baris, dengan catatan harus tertib dan jangan saling mendahului," lanjutnya.
Agar lebih nyaman saat turing dalam jumlah besar, Ukke juga menyarankan untuk membaginya dalam kelompok kecil. "Satu kelompok maksimal diisi 10 motor. Hal ini agar formasi tidak terlalu padat, sehingga menimbulkan ketidaknyamanan bagi pengguna jalan lain," wantinya.
Selain etika saat berkendara, aspek fisik juga perlu diperhatikan.
"Ketahanan tubuh manusia di atas motor maksimal 2 jam setengah. Jika sudah mencapai batas waktu tersebut, diwajibkan istirahat untuk mengembalikan konsentrasi yang terkuras selama perjalanan," pungkasnya. (Otomotifnet.com)