Memotong Kalimantan Lewat Jalur Dayak, Tiga Biker Temukan Banyak Hal Tak terduga

Iday - Selasa, 11 September 2018 | 14:00 WIB

Ekspedisi Memotong Kalimantan. Pose bersama putri kepala suku (Iday - )


D+6 ; Jumat, 17 Agustus.

Hari ulang tahun kemerdekaan NKRI yang ke 73 kami lewatkan dengan melangkahi pegunungan Muller yang menjadi perbatasan dengan provinsi Kalimantan Barat.

Di Sendai kami berhenti untuk memberi kesempatan Pak Sis menunaikan sholat Jumat.

Karena posisi Novan dengan Husqvarna 250 SMR berada paling depan membuat Pak Sis dan Budi bisa melihat ada asap putih keluar dari knalpot saat gas dibuka bila bertemu tanyakan yang tinggi dan panjang.

Karena kuatir ada yang tidak beres dengan mesin Husq maka kecepatan jelajah diturunkan.

(BACA JUGA: Trail 150 cc Pertama Pakai Radiator, Bikin Harga WR150F Menyentuh Rp 40 Juta)

Sesampainya di Balaiberkuak diputuskan untuk makan siang di sebuah pemancingan di pinggir jalan.

Saat itu Husq tidak bisa distart sehingga akinya ditukar dengan aki milik KTM 250 EXCF dan mesin baru bisa menyala lagi.

Diputuskan untuk melanjutkan perjalanan dan karena kuatir susah distarter bila dimatikan maka ketika mengisi bensin dilakukan dengan mesin tetap dibiarkan menyala.

Sorenya kami melintasi jembatan Tayan diatas sungai Kapuas dan selepas magrib setelah menempuh jarak 370 kilometer sampai di Sosok.

Di depan gereja Katholik yang letaknya dipersimpangan tiba-tiba mesin Husqvarna macet dan setelah gagal dihidupkan diputuskan untuk di evakuasi ke hotel terdekat.

SMOG
Ekspedisi Memotong Kalimantan 2018. Pose bareng putri suku Dayak Desa'a yang tengah berlatih menari

D+7 : Sabtu, 18 Agustus.

Pak Sis mengontak komunitas supermoto terdekat dan direspon oleh West Borneo Supermoto chapter Sangau.

Selanjutnya datang anggotanya yang berinisiatif mengevakuasi Husqy ke bengkel terdekat dengan cara di-stood sejauh 5 kilometer.

Seharian Budi dibantu mekanik setempat membongkar mesin namun akhirnya harus menyerah setelah mengetahui kerusakan disebabkan ada per dan klep mesin yang patah.

(BACA JUGA: Jualan Motor Trail 250 Cc Lesu, Astra Honda Motor: Bukan Soal Harga, Tapi Pasar Yang Cilik)

Rencana darurat segera diambil dengan mengevakuasi Husqy ke Pontianak dengan bantuan West Borneo Supermoto, sedangkan perjalanan akan diteruskan dengan 2 motor yang tersisa.

Honda XRL 250 Baja yang sebelumnya dikendarai Budi digunakan untuk berboncengan dengan Novan.

Sadlle-bag yang tadinya diangkut Husqvarna dipindahkan ke KTM yang dikendarai Pak Sis.

Sedangkan untuk ransel motor serta perlengkapan dan logistik yang tidak terlalu diperlukan seperti botol penambah oktan, sarung tangan cadangan, ransum darurat, dan lainnya tidak dibawa.

SMOG
Ekspedisi Memotong Kalimantan. Disambut kepala suku Dayak Desa'a