Otomotifnet.com - Setelah diperkenalkan pada ajang GIIAS 2018, akhirnya kami dapat mencoba Suzuki GSX-150 Bandit.
Kali ini kami bisa mencoba riding, mencoba beberapa bagian yang bikin penasaran, mulai dari mesin sampai handlingnya.
Tidak lupa kami mengetes berboncengan, karena perberbedaan GSX-150 Bandit dibanding GSX-150 lainnya adalah jok model tandem atau menyatu.
Simak 5 fakta yang kami dapatkan, dari sesi first ride Suzuki GSX-150 Bandit yang berlokasi di area Ancol, Jakarta Utara ini!
(BACA JUGA: Valentino Rossi Buka-bukaan, Modifikasi Kecil di Motor Hasilnya Besar)
1. Jok lebih nyaman, terutama untuk berboncengan
Fakta pertama, jok tandem GSX-150 Bandit memang lebih nyaman dibanding GSX-150 lain, karena lebih tebal 5 mm.
Selain itu, joknya juga lebih lebar dan empuk, sehingga menopang lebih baik, yang cocok untuk riding jarak jauh seperti touring.
Kelebihan lain jok GSX-150 Bandit juga dirasakan pembonceng, dimulai dari lebih mudah menaiki jok karena lebih rendah.
Berbeda dengan GSX-150S yang menjadi basis Bandit, yang posisi riding pemboncengnya tinggi, karena subframe belakangnya sama dengan GSX-150R.
Bagian jok belakangnya juga lebih lebar dan tebal, membuat bokong pembonceng tidak cepat panas.
Kenyamanan pembonceng juga ditunjang adanya behel untuk pegangan pembonceng, dan cover knalpot yang melindungi sepatu dari panas silencer.
2. Riding position masih mirip GSX-150S
Fakta lain, rupanya posisi riding GSX-150 Bandit masih serupa dengan motor yang menjadi basisnya, yaitu GSX-S150.
Bisa dilihat dari posisi footstep dan setang yang sama, membuat segitiga riding-nya serupa.
Menurut tester dengan postur 165 cm, posisi riding seperti ini cepat buat pegal pengendara yang belum terbiasa.
Soalnya posisi kakinya cenderung mundur ke belakang, dan setangnya agak menunduk.
Namun kelebihan posisi riding ini, menawarkan posisi yang lebih ergonomis, cocok untuk rider yang agresif.
Karena posisi kaki dan badan lebih sigap, baik saat menikung ataupun ngebut di kecepatan tinggi.
Oh iya, karena joknya lebih tebal, tinggi jok GSX-150 Bandit naik menjadi 790 mm, tester masih bisa menapak karena suspensi belakangnya turun saat motor dinaiki.
3. Handling lebih stabil dibanding GSX-150S
Untuk handling, GSX-150 Bandit dirasakan tester masih menyenangkan seperti GSX-150S, karena beberapa bagian memang tidak berubah.
Misalnya tipe suspensi, ukuran pelek, dan wheelbase yang masih tetap 1.300 mm.
Yang berbeda, pertama bobot kering GSX-150 mencapai 135 kg, itu lebih berat 5 kg dibanding GSX-150S.
Selain itu dirasakan handling GSX-150 Bandit lebih stabil dan diam di kecepatan rendah, rupanya karena perbedaan di tipe ban.
Salah satu ciri khas ban bawaan GSX-150S yaitu IRC Exato, terasa kurang rata saat di kecepatan rendah.
Menjawab keluhan itu, Suzuki memilih ban baru untuk GSX-150 Bandit, yaitu Dunlop D102.
Ban ini punya profil lebih mengotak dibanding IRC Exato, yang punya dinding ban lebih tipis, sehingga profilnya membulat.
Karena profil bannya lebih mengotak, permukaan ban yang menapak lebih luas, membuat handlingnya lebih stabil dan diam, saat dipakai di kecepatan rendah.
"Pemilihan ban ini, menyesuaikan dengan konsep GSX-150 Bandit yang menjadi motor nyaman untuk riding harian," jelas Yohan Yahya, Marketing and Bussiness Development Head, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) 2W.
4. Karakter mesin masih khas GSX-150S
Karena menggunakan mesin yang sama, karakter mesin GSX-150 Bandit masih sama dengan GSX-150S.
Mesin 147,3 cc 1 silinder DOHC 4-klep ini punya diameter x langkah 62,0 x 48,8 mm, sehingga punya karakter overbore.
(BACA JUGA: Kalau Sudah Begini, Enggak Ngimpi Kalau Valentino Rossi Bidik Podium)
Mesin overbore, memiliki ciri khas lebih halus di putaran bawah, dan baru keluar tenaganya di putaran atas.
Makanya tenaga maksimum GSX-150 Bandit berada di atas, tepatnya 18,9 dk/10.500 rpm dan torsi 14 Nm/9.000 rpm.
Sehingga buat rider yang suka kecepatan, harus bisa menjaga putaran mesin di putaran diatas 7.000 rpm.
Biar tidak se-responsif mesin overstroke, kelebihan mesin overbore adalah nyaman di kecepatan rendah, karena tenaganya lebih halus di putaran bawah.
Selain itu karena tenaganya keluar di putaran atas, mesin overbore punya limiter mesin dan top speed yang lebih tinggi.
Tinggal menunggu unit test ride-nya ada nih, untuk mengetes performa lebih lengkap dari GSX-150 Bandit!
5. Fitur dan harga serupa dengan GSX-150S
Bicara soal fitur, tidak ada perubahan antara GSX-150 Bandit dengan GSX-150S, terutama yang tipe kunci SKS / Shuttered Key System.
Untungnya fitur motor ini cukup lengkap, mulai dari fitur passing lamp, engine stop, dan starter Easy Start System.
Isi panel instrumen digital-nya juga banyak, dari jam digital, tripmeter A & B, fuel average consumption yang juga ada A & B.
Dan menariknya, ada indikator shift light, yang akan menyala untuk memberi tahu kapan mengganti gigi paling pas.
Terakhir, ada indikator oil change, untuk memberi tahu kapan penggantian oli sesuai rekomendasi, lengkap banget!
Karena banyak bagian yang mirip, harga kedua motor itu sama, yaitu 26 juta Rupiah OTR Jakarta.
Sama dengan GSX-S150 SKS, dan lebih murah 500 ribu dibanding GSX-S150 Keyless.
Kalau ingin tahu lebih soal impresi kami akan GSX-150 Bandit, simak di video first ride di atas!
Spesifikasi Suzuki GSX-150 Bandit 2018
Dimensi
P x L x T : 2.000 x 745 x 1.035 mm
Jarak sumbu roda : 1.300 mm
Tinggi jok : 790 mm
Jarak terendah : 150 mm
Bobot basah : 135 kg
Mesin
Tipe mesin: 4 langkah 1 silinder
Pendinginan : cairan (radiator)
Sistem katup : DOHC 4 katup
Kapasitas : 147,3 cc
Bore x stroke : 62,0 × 48,8 mm
Tenaga maksimal : 18,9 dk/10.500 rpm
Torsi maksimal : 14,0 Nm/9.000 rpm
Sistem bahan bakar: FI
Transmisi : 6-speed, return
Sistem starter : Electric dan kick starter
Rangka
Tipe sasis : Diamond
Rem depan : Disc (Petal)
Rem belakang : Disc (Petal)
Suspensi depan : Teleskopik
Suspensi belakang : Monosok
Pelek depan : 2.15 x 17
Pelek belakang : 3.50 x 17
Ban depan: 90/80-17 Dunlop D102 Tubeless
Ban belakang: 130/70-17 Dunlop D102 Tubeless
Lampu utama : LED
Lampu rem : Bulb
Tipe aki : MF
Kapasitas tangki: 11 liter
Emisi : Euro-3
Harga : 26 juta Rupiah OTR Jakarta