Motor MotoGP Enggak Butuh ABS, Aksi Late Braking Bisa Berantakan

Irsyaad Wijaya - Sabtu, 6 April 2019 | 11:45 WIB

Ilustrasi sistem pengereman motor MotoGP (Irsyaad Wijaya - )

Otomotifnet.com - Sistem pengereman motor MotoGP tentu berbeda dengan produksi massal.

Saking bedanya, bahkan meski sistem ABS di pengereman motor dianggap aman namun motor MotoGP tak memakainya.

Ternyata ABS memang sengaja dilarang oleh regulasi MotoGP.

Apa alasannya regulasi tersebut dilarang?

(Baca Juga : Perpindahan Gigi Motor MotoGP Kebalikan Sama Motor Jalanan, Ini Sebabnya)

Pertama, kompetisi MotoGP memang mengadu skill pembalap dalam mengendarai motor, termasuk skill pengereman.

Kedua, walaupun sama-sama sebagai alat bantu seperti halnya traction control alias kontrol traksi, ABS dianggap tak terlalu penting.

Kalau kontrol traksi memang urgent diperlukan karena sulitnya mengendalikan tenaga dan akselerasi motor seperti motor MotoGP.

Sementara untuk ABS, hal itu tidak urgent diperlukan.

(Baca Juga : Motor MotoGP Sengaja Pakai Ban Gundul, Bantu Lengket Saat Nikung)

Titik pengereman di MotoGP biasanya sudah bisa diperhitungkan di suatu trek.

Karena tidak mungkin ada pembalap yang berhenti mendadak dan pembalap harus mengerem dan membutuhkan ABS.

Ketiga, pembalap MotoGP memang tidak butuh ABS.

Pembalap biasanya mengambil kesempatan late braking untuk bisa menyusul musuhnya.

(Baca Juga : Motor MotoGP Berat Minimum 157 Kg, Komponen Paling Enteng di Kaki-kaki)

Late braking ini memang memaksakan motor untuk mengerem dengan sangat kuat agar bisa memangkas waktu dibanding mengerem jauh-jauh lebih dulu.

Teknik ini sudah benar-benar dikuasai pembalap, jadi tidak butuh ABS.

Bayangkan saja, saat ingin late braking, jika sistem ABS aktif, aksi late braking bisa berantakan karena malah nyelonong terus.