Pemerintah Larang Mudik Lebaran 2021, Pengusaha Bus Merasa Seperti Kena Prank

Ignatius Ferdian - Minggu, 28 Maret 2021 | 13:30 WIB

Ilustrasi Armada Bus PO Blue Star (Ignatius Ferdian - )

TribunBisnis
PO Bus Haryanto jurusan Jombang-Madiun-Jakarta.

Hal serupa juga dirasakan agen bus AKAP di Ciputat bernama Aris. Ia merupakan agen yang menjual tiket dari PO Bus Haryanto, Pahala Kencana, Rosalia Indah, dan Sinar Jaya Utama.

Menurutnya masyarakat sudah terlalu jenuh ditambah rindu untuk berlebaran di kampung halaman. Ia berujar meski sedang dalam pandemi, justru pemerintah tinggal mengetatkan aturan protokol kesehatan di setiap agen bus AKAP.

"Saya cuma kasihan dengan penumpang. Penjualan tiket kita padahal sudah mulai berangsur normal lagi sejak 3 bulan terakhir, loh kok malah mudik dilarang."

"Kita dari PO sudah jalanin prokes sesuai aturan pemerintah padahal," ujar Aris.

Baca Juga: Boleh Tidaknya Mudik Lebaran Belum Pasti, Pemerintah Akan Putuskan Jelang Ramadan

Aris menambahkan, sejumlah agen sudah bisa beradaptasi dengan menerapkan protokol kesehatan selama perjalanan.

Agen tempat Aris bekerja pun sudah melayani pemesanan tiket melalui online dan WhatsApp.

Aris juga berkelakar, jika pemerintah tegas melarang mudik, sejumlah agen lainnya mempunyai jurus jitu untuk tetap membolehkan perjalanan saat lebaran.

"Agen dan PO sudah sama-sama paham situasi pandemi, makanya penumpang sekarang wajib bermasker, tempat duduk juga disilang-silang. Jual tiket pun pake online juga, terus kenapa dilarang mudik?," imbuh Aris dengan nada terheran.

"Kalau memang aturannya sudah turun dari Dishub setempat, ya kita para agen dan po tinggal bilang saja kalau kita jual tiket pulang kampung, bukan tiket mudik," tambah Aris seraya menyindir aturan larangan mudik.

Sumber: https://www.tribunnews.com/bisnis/2021/03/28/mudik-lebaran-dilarang-pemerintah-pengusaha-bus-merasa-kena-prank?page=all&_ga=2.138504758.46818045.1616741241-655372086.1607490440