Selain untuk pengecekan di rest area tol Semarang-Solo, petugas akan diterjunkan di 7 pos pengamanan serta tiga gereja yang ada di Boyolali.
Tak hanya berfokus pada pengamanan, namun juga pengawasan protokol kesehatan.
"Operasi Lilin Candi akan kami gelar 10 hari, 24 Desember 2021 sampai 2 Januari 2022. Mulai dari giat pencegahan dengan didukung deteksi dan penegakan hukum. Termasuk prokes," jelasnya.
Pihaknya juga telah memetakan potensi ancaman saat nataru.
Seperti terorisme, kejahatan konvensional, harga pangan jelang nataru, arus mudik dan balik, sweeping organisasi masyarakat, penyebaran covid-19 serta bencana alam.
Baca Juga: Biar Enggak Bingung, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Gunungkidul Yogyakarta Jelang Libur Nataru
Kemudian, penjagaan gereja akan dilakukan dengan mendirikan pos pengamanan insidental di tiga gereja.
Yakni, Gereja Santo Andreas, Gladagsari; Gereja Kristen Indonesia dan Gereja Katolik Santa Maria di Jalan Merbabu, Boyolali Kota.
Ketiga gereja tersebut dipilih karena memiliki jemaat cukup besar. Sehingga perlu untuk pengamanan dan pengaturan lalu lintas.
"Pada nataru ini, keberhasilkan kita kalau mampu memutus rantai penyebaran covid-19, percepatan vaksinasi, Keamanan dan ketertiban masyarakat, berkurangnya kemacetan dan kejahatan, serta nataru bisa berjalan aman dan kondusif," pungkasnya.