Otomotifnet.com - Jantung berdekup kencang belum tentu karena ketemu cewek incaran, bisa jadi karena ketemu motor kencang impian yang populasinya tergolong jarang, seperti Kawasaki Ninja ZX-10RR.
Kawasaki Ninja ZX-10RR merupakan basis dari besutan duo pembalap Kawasaki Racing Team (KRT) Jonathan Rea dan Alex Lowes di World Superbike (WSBK).
Model terakhir versi massalnya diproduksi secara terbatas hanya 500 unit saja.
Sayangnya, PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) selaku APM Kawasaki tidak memasukkannya ke tanah air, mereka hanya menjual yang versi standar, Ninja ZX-10R.
Padahal ZX-10RR juga ditunggu oleh para pencinta superbike.
Makanya peluang itu diambil oleh importir umum (IU) E-Motorsport. Salah satu unitnya seperti yang ditemui OTOMOTIF di Bandung, Jawa Barat ini.
Apa sih keistimewaan versi double R dibanding yang single R? Yuk simak terus.
PERBEDAAN
Secara rancang bangun sasis dan bodi ZX-10RR sama dengan ZX-10R model 2021. Yang langsung tampak beda adalah warnanya.
Hanya tersedia satu kelir, yaitu hijau muda atau Lime Green yang kesannya polos banget karena minim striping.
Tulisan ZX-10RR di tangki yang menyambung ke fairing sangat tipis, hanya yang RR dibikin tebal hitam.
Sisanya ada label Kawasaki Racing Team di tangki, Ninja dan Kawasaki di fairing yang juga berwarna hitam. Jadi kesan warnanya cerah dan polos.
Motif itu beda total dengan ZX-10R motif KRT seperti yang dipasarkan oleh KMI.
Yang karena mengambil livery motornya Rea di WSBK, maka wajar kesannya jadi ramai tapi juga sporty.
Perbedaan berikutnya yang langsung terlihat mata adalah tak adanya jok untuk pembonceng, langsung ditutup sehingga jadi single seat.
Malah pijakan kaki belakang pun tak ada, yang sisi kanan tersisa pemegang silencer knalpot.
Yang juga terlihat beda peleknya, model palang 3 di ZX-10R ditanggalkan. Gantinya pelek palang 7 miring yang sporty tipe aluminium forged dari Marchesini.
Klaimnya pelek ini mampu membantu karakter handling jadi lebih lincah.
Pelek tersebut dipadukan dengan ban soft compound dari Pirelli, yaitu Diablo Supercorsa SP yang karakternya lengket ke aspal, jadi makin mendukung saat motor dipacu di sirkuit.
Komponen kecil yang juga beda adalah slang rem depan. Di ZX-10RR pakai yang braided steel alias sudah yang model anyaman kawat baja layaknya standar buat balap.
Beda dengan bawaan ZX-10R yang masih pakai slang rem karet biasa.
Yang juga beda tentunya harga, jelas yang ZX-10RR lebih mahal dari ZX-10R.
Buat gambaran saja harga ZX-10R ABS di Eropa seperti yang dipasarkan oleh KMI sekitar 17.700 US dolar atau sekitar Rp 260 juta.
Yang mana di sini oleh KMI sekarang dijual Rp 549 juta (on the road Jakarta).
Sementara kalau ZX-10RR di Eropa lebih mahal 11.300 US dolar, tepatnya sekitar 29.000 US dolar atau sekitar Rp 425 juta. Signifikan banget ya bedanya!
Dan perlu dicatat itu harga di Eropa, kalau di sini tentu bisa mencapai dua kali lipatnya karena harus ditambah biaya kirim, pajak, keuntungan dan sebagainya.
Kalau ada yang berminat pesan dan penasaran dengan harganya, langsung saja hubungi E-Motorsport di nomor telepon 0822-1111-1153.
PERFORMA
Bukan hanya tampilan, pelek, ban dan perangkat rem yang beda antara ZX-10RR dan ZX-10R.
Bagian mesin juga ada perbedaan, peak power ditingkatkan serta powerband diperluas.
Yang mana tujuannya tentu untuk meningkatkan performa serta biar lebih sesuai dengan kebutuhan saat di sirkuit.
Secara basis mesin, ZX-10RR tentu sama dengan ZX-10R. Yaitu 4 langkah 4 silinder segaris DOHC 16 katup injeksi berpendingin cairan.
Kapasitasnya 998 cc dari bore x stroke 76 x 55 mm. Dengan rasio kompresi 13:1.
Menurut Masanori Kinuhata, Kawasaki Heavy Industries, Ltd., Product Planning Dept., dalam release resmi saat peluncuran menyebutkan beda utama ada di bagian setang piston, piston dan pin piston yang menggunakan produk Pankl.
Pankl merupakan produsen racing part yang bermarkas di Austria.
“Setang piston pakai titanium dari Pankl,” terangnya. Penggunaan bahan titanium tentu agar lebih ringan tapi tetap kuat.
Piston pun pakai produk Pankl, yang bobotnya lebih ringan, tepatnya beda 20 gr setiap pistonnya.
Begitu juga dengan pin pistonnya, pakai produk Pankl yang mana dilapis dengan DLC (Diamond Like Carbon). Efeknya jadi lebih licin dan minim gesekan.
Dengan perubahan di atas, bobot area ini bisa terpangkas sebanyak 500 gram. Lumayan ya!
Tak hanya itu, beberapa komponen juga diubah untuk mendapatkan performa lebih tinggi.
Meliputi inlet camshaft, semua per klep dan penggunaan airbox baru dengan racikan khusus untuk versi RR.
Dengan berbagai perubahan di atas, mesin ZX-10RR mampu berkitir lebih tinggi, maksimalnya jadi 14.700 rpm dari 14.300 rpm, atau tambah 400 rpm dibanding ZX-10R.
Hasilnya tentu powerband makin luas dan tenaga maksimal ZX-10RR lebih besar, namun memang nambahnya cuma sedikit.
Saat ram air aktif maksimalnya 212 dk di 14.000 rpm. Sedang ZX-10R hanya 211 dk di 13.200 rpm.
Yang aneh torsi maksimal justru turun, di ZX-10R sebesar 114,9 Nm di 11.400 rpm, sedang di ZX-10RR jadi 111,8 Nm di 11.700 rpm.
FITUR & TEKNOLOGI
Sejak model 2021, ZX-10R dan ZX-10RR dibekali fitur tersembunyi di bagian fairingnya, yaitu winglet yang terintegrasi.
Letaknya ada di bagian kanan dan kiri lampu utama, berupa semacam terowongan angin.
Menurut Kinuhata-san, efek dari integrated winglet ini bisa meningkatkan down force sebanyak 17% dibanding ZX-10R model 2020.
Windscreen pun dirombak, dibentuk lebih tinggi 40 mm yang bertujuan memaksimalkan aliran udara ke atas saat rider merunduk di trek lurus.
Pada bagian ini, juga terpasang logo spesial Kawasaki yaitu River Mark seperti di Ninja H2.
Bodi belakang pun ada perubahan, ada lubang di kedua sisinya, didesain untuk menciptakan low pressure.
Fitur andalan ZX-10RR berikutnya adalah penggunaan suspensi yang dikembangkan langsung di ajang WSBK bersama Showa.
Yang depan tipe BFF atau Balance Free Front Fork, sedang suspensi belakang BFRC atau Balance Free Rear Cushion dengan konstruksi Horizontal Back Link.
Masih berhubungan dengan handling, ZX-10RR sudah dibekali dengan steering damper elektronik buatan Ohlins yang terpasang di atas segitiga atas.
Berikutnya remnya yang depan pakai piringan ganda semi-floating 330 mm yang dijepit kaliper radial 4 piston Brembo M50.
Dan seperti dibahas di bagian perbedaan, slangnya tipe braided steel. Kalau belakang standar saja, piringan 220 mm pakai kaliper 1 piston.
Balik ke depan, di area “muka” terpasang lampu LED yang mengapit ram air duct.
Di dalamnya tertanam 4 buah lampu proyektor, 2 untuk lampu dekat, 2 untuk lampu jauh. Nah di atas ram air duct juga ada lampu kecil yang jadi DRL.
Fitur elektronik lainnya tentu sangat advanced seperti umumnya superbike masa kini, yang didukung panel instrument baru, pakai layar TFT yang juga bisa terkoneksi dengan smartphone.
Tampilannya ada 2 pilihan, tipe 1 atau yang standar dengan menu utama spidometer dan takometer.
Sedang tipe 2 atau yang track menu besarnya menampilkan takometer dan lap time.
Info lainnya tentu sangat lengkap, dan yang menarik ada grafis besarnya bukaan gas dan sudut kemiringan motor. Ada juga shift light di atas layar.
Untuk menyalakan dan mematikan motor, ZX-10RR masih pakai kunci konvensional, namun sebagai keamanan tentu sudah dibekali dengan teknologi immobilizer.
Detail fitur elektronik yang diusung ZX-10RR antara lain ada:
1. KCMF (Kawasaki Cornering Management Function), fungsinya untuk mengontrol beberapa sistem manajemen elektronik mesin dan sasis, agar bisa menikung lebih cepat.
2. IMU (Inertial Measurement Unit), yang bertugas membaca gerakan motor dari 6 axis/arah, hasilnya dipakai ECU untuk mengontrol besaran tenaga ke roda agar tak kurang atau berlebih.
3. S-KTRC (Sport-Kawasaki TRaction Control), sistem kendali traksi yang dirancang untuk membantu pengendara agar lebih maksimalkan dalam berakselerasi.
4. KLCM (Kawasaki Launch Control Mode), berguna untuk mengoptimalkan akselerasi dari posisi diam alias saat start, dengan mengatur output mesin secara elektronik sehingga meminimalkan terjadinya spin dan wheelie.
5. KEBC (Kawasaki Engine Brake Control), memungkinkan pengendara untuk mengatur pengereman mesin sesuai dengan kebutuhan.
6. KQS (Kawasaki Quick Shifter), memungkinkan pemindahan gigi tanpa kopling, dan tentunya sudah up & down.
7. TBW (Throttle By Wire), teknologi yang memungkinkan ECU mengatur bukaan katup di throttle body sesuai kebutuhan.
8. Electronic Cruise Control, memungkinkan kecepatan kendaraan diatur secara elektronik tanpa perlu menahan gas.
9. Power Modes, memungkinkan adanya pemilihan tenaga dan karakter mesin sesuai sesuai dengan kebutuhan dan situasi berkendara. Ada 4 pilihan, yaitu Sport, Road, Rain dan Rider.
10. Economical Riding Indicator, tanda yang muncul di panel instrument untuk menunjukkan penggunaan motor yang efisien.
11. KIBS (Kawasaki Intelligent anti-lock Brake System), sistem rem ABS yang dirancang agar lebih efisien dengan tetap mempertahankan rasa yang alami.
12. Smartphone Connectivity, teknologi yang memungkinkan pengendara untuk terhubung ke motor mereka secara nirkabel.
RIDING POSITION
Posisi berkendara yang ditawarkan ZX-10RR tentu saja khas motor yang dipakai balap di sirkuit.
Letak setang rendah dikombinasi dengan pijakan kaki dan jok yang tinggi.
Setangnya saat diraih terasa jauh, jadi posisi lengan lurus ke bawah.
Tinggi joknya cukup tinggi, 835 mm, tapi saat diduduki buat OTOMOTIF yang berpostur 173 cm 65 kg sangat bersahabat.
Kedua kaki saat turun bisa menapak dengan sempurna tanpa jinjit sedikitpun. Jadi tak ada rasa takut ketika harus menahan motor yang bobotnya 207 kg ini.
Dalam kondisi dengan setelan standar, ketiga diayun karakter kedua suspensinya tak begitu kaku, masih bisa mengayun.
Tapi sayangnya enggak bisa coba jalan nih, jadi tak bisa merasakan lebih dalam seperti apa redaman suspensi, handling dan performa mesinnya.
E-Motorsport: 0822-1111-1153
Data Spesifikasi:
Jenis mesin: Liquid-cooled, 4-stroke In-Line Four
Sistem pengapian: Digital
Sistem bahan bakar: injection Ø 47 mm x 4 with dual injection
Power maksimum: 112 dk (157,5 kW) @14.000 rpm (with Ram Air)
Torsi maksimum: 111,8 Nm @11.700 rpm
Diameter x langkah: 76,0 x 55,0 mm
Volume silinder: 998 cc
Sistem katup: DOHC, 16 valves
Perbandingan kompresi: 13,0:1
Transmisi: 6-speed, return
Primary reduction Ratio: 1,681 (79/47)
Final reduction Ratio: 2,412 (41/17)
Suspensi depan: ø43 mm inverted Balance Free Front Fork (BFF) with external compression chamber, compression and rebound damping and spring preload adjustability, and top-out springs
Suspensi belakang: Horizontal Back-link, BFRC lite gas-charged shock with piggyback reservoir, compression and rebound damping and spring preload adjustability, and top-out spring
Rem depan: Dual semi-floating ø330 mm Brembo discs. Dual radial-mount, Brembo M50 monobloc, opposed 4-piston
Rem belakang: ø220 mm disc. Single piston
Jarak poros roda: 1.450 mm
Jarak ke tanah: 135 mm
Berat: 207 kg
Kapasitas bensin: 17 litres
Tinggi jok: 835 mm
Ban depan: 120/70ZR17 M/C (58W)
Ban belakang: 190/55ZR17 M/C (75W)