Sambil melihat WA itu, ia menggerutu sendiri.
Katanya, ada tukang di rumah yang sedang dibangunnya itu mau pinjam uang atau ngebon.
Ia tak bisa menolak karena merasa dirinya juga butuh dengan para kulinya.
Mungkin, itu juga triknya untuk menarik kesan ke korban, kalau ia adalah bos yang baik karena pengertian dengan anak buahnya.
Akhirnya, ia pinjam Vario 125 milik korban, dengan alasan buat mengambil uang di ATM, yang akan dipinjamkan ke tukangnya yang akan ngebon.
"Karena alasannya seperti itu (masuk akal begitu), korban meminjamkan motornya karena memang ATM yang dikatakan pelaku itu tidak jauh atau 1 km," ungkapnya.
Saat Vario 125 dipinjam pelaku, korban tak curiga sama sekali.
Namun setelah agak lama dan pelaku tak juga kembali, korban mulai agak gelisah namun belum curiga kalau pelaku kabur.
Mungkin, ada keperluan lain, apalagi yang meminjam Vario 125 itu adalah orang yang akan memberinya pekerjaan.
Saat itu korban berpikir, tak mungkin bos yang jadi pemborong rumah, akan berbuat jahat.
Begitu tak datang-datang, dan telepon seluler dia tak bisa dihubungi, korban mulai panik.
Akhirnya, korban sadar kalau dirinya ditipu oleh pria yang mengaku pemborong itu.
Rupanya terhadap korban-korbannya, modusnya sama, dengan berpura-pura meminjam motornya, buat mengambil uang ke ATM karena ada kuli atau tukangnya yang ngebon.
"Korbannya banyak yang luar Blitar namun TKP penipuannya di Blitar karena rumah yang diborong itu berada di sini," tandasnya.
Baca Juga: Total 6 Mobil Rental di Jaksel Dibawa Kabur Pasutri, Ngakunya Kontraktor, Untung Banyak