Yang terakhir adalah varian RSt, satu-satunya varian yang memiliki opsi transmisi berbeda, yaitu otomatis 6-percepatan dan hanya degan penggerak dua roda saja.
Kode mesin yang dipakai Suzuki Swift RSt disebut K10C Boosterjet, 3-silinder segaris dengan kapasitas 996 cc, 12 katup, DOHC, VVT, konfigurasi bore x stroke 73 mm x 79,4 mm dan rasio kompresi 10 : 1. Terdengar familiar?
Ya, mesin ini terlebih dahulu diperkenalkan di Baleno yang siap diluncurkan di Indonesia.
Urusan tenaga, lebih tinggi dibanding mesin K12C, 100 dk (102 ps) pada 5.500 rpm dan torsi 150 Nm pada 1.700 - 4.500 rpm.
Memamg soal tenaga, mesin baru K10C Boosterjet ini tidak melonjak signifikan dibanding K14B yang kini digunakan Swift generasi ketiga di Indonesia, hanya sekitar 5 dk. Namun bila melongok ke data JC08 yang dijadikan standar pengukuran konsumsi bahan bakar di Jepang, sepertinya sekumpulan mesin baru ini dapat lebih bersinar.
Suzuki Swift dengan mesin K12C bertransmisi 5 M/T misalnya, sanggup menghasilkan konsumsi rata-rata 22,6 km/liter, varian CVT-nya 24 km/liter. Kemudian varian Hybridnya terbaik dengan angka 27,4 km/liter untuk penggerak roda depannya dan 25,4 km/liter untuk penggerak roda empatnya. Terakhir varian bermesin K10C Boosterjet sanggup mengembalikan 20 km/liter.
Editor | : | Fransiscus Rosano |
KOMENTAR