Jakarta - Di Tanah Air, Chevrolet jadi salah satu pionir SUV diesel monokok yang selain sudah mengusung mesin common rail direct injection, juga sudah disuntik Variable Geometry Turbocharger (VGT) dan intercooler dari tahun 2008 dulu.
Otomotifnet masih ingat nyamannya rasa menjajaki Captiva 2.0 VCDi di tahun 2008 silam, apalagi mayoritas di tahun itu SUV diesel hanya digandrungi kawanan ladder-frame seperti Toyota Fortuner dan Ford Everest.
Bila menginginkan SUV diesel monokok di kala itu selain Captiva, anda harus jadi ekstra kaya untuk membeli BMW X5 atau Land Rover Freelander.
Nah, kombinasi hal-hal dari Captiva di atas mudah saja membuatnya menjadi SUV ternikmat dulu, namun apa kabar 9 tahun dan 2 facelift mayor kemudian?
Hingga tahun 2017, pabrikan Amerika Serikat ini masih mempercayakan model yang sama, hanya diberkahi improvement di titik seperti fitur, desain hingga mesin. Hasilnya? Dengan harga di bawah Rp 450 juta, kami kaget masih ada APM yang sanggup memberi SUV diesel mumpuni dengan fitur sebanyak Captiva ini.
Bukan rahasia lagi, para penggila tenaga, kenyamanan, cara berkendara dan bahkan segi desain disediakan pilihan yang lebih baik dan lebih baru di luar sana, contoh kehadiran kontender Korea Selatan dengan Hyundai Santa Fe dan Kia Sorento-nya.
Untungnya, selisih hampir Rp 100 jutaan dibanding pesaing anyar tetap membuat Captiva SUV 7-seater diesel ideal untuk keluarga.
Otomotifnet mengetes varian tengah, yaitu All New Captiva 2.0 LTZ AT FWD yang dibanderol Rp 445,5 juta on the road Jakarta. PT General Motors Indonesia juga menyediakan dua varian lainnya, yaitu All New Captiva 2.0 LS AT FWD seharga Rp 430,5 juta dan yang dengan penggerak empat roda, 2.0 LT AT AWD seharga Rp 495,5 juta.
Ikuti hingga page terakhir untuk mengetahui performa, konsumsi, kenyamanan, handling serta fitur yang diberikan All New Captiva serta data test drive terlengkap versi Otomotifnet.
Data Spesifikasi | |
Mesin | Family Z 2.0 L VCDi Diesel 4-silinder segaris dengan DOHC, DBW, common rail direct injection, VGT (Variable Geometry Turbocharger) dan Intercooler |
Kapasitas | 1.998 cc |
Rasio Kompresi | 16,3 : 1 |
Layout Mesin | Mesin Depan Penggerak Roda Depan |
Tenaga Maksimum | 161 dk @ 3.800 rpm |
Torsi Maksimum | 400 Nm @ 2.000 Nm |
Transmisi | Otomatis GM 6-percepatan dengan Tiptronic |
Dimensi | 4.673 mm x 1.849 mm x 1.756 mm |
Wheelbase | 2.707 mm |
Radius Putar | 5,75 m |
Ground Clearance | 200 mm |
Sistem Kemudi | Hydraulic Power Assisted Steering |
Suspensi Depan | MacPherson Strut dengan Coil Spring |
Suspensi Belakang | Independent 4-link dengan Coil Spring |
Damper | Rear Self Stabilizer |
Rem Depan/Belakang | Cakram Ventilasi / Cakram dengan ABS, EBS, PBA, ESC, HDC, HSA |
Ukuran Ban | Hankook Optimo 235/50 R19 |
Berat Kosong/Kotor | - / 1.986 kg |
Kapasitas Tangki | 65 liter |
Harga | Rp 445.500.000 on the road Jabodetabek |
Editor | : | Fransiscus Rosano |
KOMENTAR