FITUR & TEKNOLOGI
Fitur yang paling bikin penasaran ketika dipakai sehari-hari tentu saja quick shifter. Bisa dimatikan, bisa diaktifkan saat upshift atau downshift saja, atau bisa aktif upshift dan downshift dengan mengaturnya dari tombol di riding modes saat motor berhenti.
Saat dicoba, ternyata quick shifter bekerja tidak hanya memutus api, tapi juga sedikit menutup katup throttle body.
Jika sedang cruising santai dan rpm tidak terlalu tinggi, katup throttle body-nya terasa menutup agak lama.
Efeknya motor terasa “mundur” beberapa millisecond saat perpindahan gigi. Feeling di persneling tiap perpindahan gigi juga masih terasa keras, kurang empuk nih.
Baca Juga: Honda CBR250RR Pakai Busi Kecil, Melepasnya Kunci Busi Harus Dibubut
Tapi dengan adanya QS, melakukan downshift jadi lebih menyenangkan. Pengendara hanya perlu menginjak persneling tanpa perlu tarik kopling dan blayer gas, karena sudah ada auto blipper. Downshift juga semakin halus karena adanya assist & slipper clutch di koplingnya.
Meski assist & slipper clutch, gigitan kopling ternyata tetap terasa maksimal. Terbukti masih mudah melakukan wheelie hanya dengan menggantung gas lalu lepas kopling, ban depan langsung terangkat!
Keuntungan lain adanya assist & slipper clutch ini adalah tuas kopling yang jadi terasa ringan, tentu saja karena per kopling yang digunakan hanya 3 buah.
Efeknya untuk merayap di kemacetan, jari tangan kiri tidak mudah lelah meski harus sering menahan kopling.
Baca Juga: Honda CBR250RR Top Speed Naik, Solusinya Copot Limiter, Enggak Usah Keluar Uang
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR