Otomotifnet.com - Yustamin Haj pernah melihat motor Honda RC149 secara langsung di museum Honda, Motegi, Jepang.
Saking terkesima akan sosok dan nilai historinya, ia memutuskan suatu hari harus memiliki motor tersebut. Atau paling tidak replikanya.
Atas dasar itulah Yus, sapaan akrabnya, menyambangi workshop Rainbow Moto Builder (RMB).
Ia minta dibuatkan sebuah replika dari Honda RC149.
Baca Juga: CB150, R15 Dan Verza Lawas, Pilihan Motor Sport Menarik, Cukup Budget Rp 15 Jutaan
Syaratnya adalah harus detail dan dibuat semirip mungkin dengan motor yang pernah menang balap di kejuaraan Isle of Man TT 1966 silam.
“Saya bikin karena suka sejarah motornya. Karena itulah worthy untuk ditaruh (dipajang) di depan dalam museum Honda,” ujarnya saat menemani OTOMOTIF ketika sesi pemotretan.
Tantangan tersebut pun disanggupi oleh Adega Anggayasta owner RMB.
Yang menarik menurut Dega, panggilannya, diskusi awal ingin membuat RC166, saudara besar RC149.
Namun, seiring berjalannya diskusi akhirnya diarahkan ke RC149 dengan kapasitas mesin yang lebih kecil.
Karena RC149 asli memiliki kapasitas mesin 125 cc, akhirnya dicari motor Honda dengan kubikasi 100 atau 150 cc sebagai bahan.
Keputusan jatuh pada Honda Verza dengan alasan unitnya masih terbilang baru.
“Sempat kepikiran pakai Mega Pro atau Tiger, tapi cukup repot untuk otak-atik mesinnya, jadi pakai Verza saja yang sudah injeksi dan terhitung baru,” ujar pria berkacamata ini.
Baca Juga: Honda Verza Seken Diincar, Motor Sport Rp 10 Jutaan, Cek Kelemahan Dan Kelebihannya
Sebelum memulai proses fabrikasi, terlebih dahulu Dega harus riset bentuk dan ukuran, serta detail dari RC149.
Referensinya didapat dari video di laman YouTube dan foto-foto dari internet. Dicari sedetail mungkin agar tidak kurang saat diterapkan pada motor nantinya.
Proses custom dimulai dengan menelanjangi bodi Verza dan membuang semua komponen yang dirasa tidak perlu.
Hingga hanya tersisa rangka depan, suspensi depan serta mesin saja.
Dega beserta kru RMB kemudian membabat sasis dari tengah ke belakang dan membuat sasis baru dari besi.
Tujuannya agar bagian buritan dapat dibuat menyerupai motor balap tersebut. Ia mengaku cukup lama untuk riset buat mendapatkan ukuran-ukurannya.
Selanjutnya giliran bodi, fairing dan sepatbor dibuat dari material pelat galvanis setebal 1 mm. Termasuk bagian buntut dan tangki.
Khusus untuk tangki pakai pelat dengan ketebalan 1,2 mm. Bodi dibuat menyesuaikan rangka Verza tapi tetap memperhatikan kepresisian dan proporsional bodi RC149.
RMB juga membuatkan windshield dari material akrilik. Dipotong di toko kaca dengan pemotong kaca dan dibentuk sesuai dengan bawaan RC149.
Lanjut ke kaki-kaki, bagian ini terbilang cukup mumet. Mengapa? Karena RC149 menggunakan rem tromol berukuran besar sebagai perangkat pengereman.
Sedangkan apabila mengejar rem seperti itu cukup sulit mencarinya.
“Awalnya ditawarin untuk pakai tromol biasa, tapi dirasa kurang besar,” ujar Dega.
Akhirnya terpikir jalan untuk mengcustom pelek Vespa klasik sebagai tromol. Dibubut dan disesuaikan bagian jari-jari agar center dengan pelek.
Cukup makan waktu karena harus trial & error. Tromol kemudian dipasangkan ke pelek aftermarket 18 inci dengan ukuran 2.50 dan 3.00 inci.
Oiya rem juga menggunakan bawaan Vespa yang dirasa pas.
Tantangan satu lagi Yus ingin pakai ban yang masih banyak ‘rambut’ alias mirip ban jadul.
Untunglah Mizzle masih mengeluarkan tipe ban tersebut. Langsung saja karet bundar berukuran 2.15 dan 2.50 dipasang pada pelek 18 inci.
Mesin 150 cc Verza dibiarkan standar, termasuk sistem injeksinya. Dega hanya membuatkan knalpot stainless baru.
Knalpot ini dibuat bercabang dua di tengah yang kemudian berakhir pada silencer ganda di masing-masing sisi motor.
Memakan waktu cukup lama, sekitar 6 bulan. Hal tersebut karena hampir semua part dibuat sendiri alias handmade.
Selain itu karena ada beberapa kali revisi, seperti cat yang harus dua kali guyur serta font stiker tulisan ‘Honda’ yang perlu diganti sampai tiga kali demi hasil maksimal.
“Kesulitan lebih ke presisi dan kemiripan motor demi replika yang sempurna. Secara dimensi, konsep, dan warna,” sebut pria ramah ini.
Memang apabila diperhatikan banyak detail-detail ala motor asli yang disematkan.
Seperti bagian besi di belakang tangki besin, kemudian bentuk baut komstir yang seperti pita.
Pun sampai ke ‘safety wire’ model jadul yang dibuat dari tembaga di beberapa bagian motor.
“Kabel tembaga ini sampai cari di toko perlengkapan listrik,” ujar Dega.
Mengenai biaya yang dihabiskan, setara dengan 1 buah CBR150R terbaru. Gurih! Rangga
Plus : Desain proporsional dan detail
Minus: Baut bodi kurang cocok dengan replika
Data Modifikasi
Ban depan : Mizzle Power Thread 2.50-18
Ban belakang : Mizzle Power Thread 3.00-18 47P
Pelek depan : Aftermarket 18x2.50 inci
Pelek belakang : Aftermarket 18x3.00 inci
Tromol : Pelek Vespa 10 inci
Sok depan : Original Honda Verza
Sok belakang : Yamaha RX100
Swing arm : Besi
Sasis : Besi
Bodi : Pelat galvanis 1 mm
Sepatbor : Pelat galvanis 1 mm
Tangki : Pelat galvanis 1,2 mm
Windshield : Custom akrilik
Rem depan : Vespa
Rem belakang : Vespa
Kaliper belakang: Brembo 2 piston
Knalpot : Handmade stainless steel
Setang : Clip on aftermarket
Handgrip : Aftermarket
Spidometer : Analog classic
Jok : Custom
Rantai : SSS
Rainbow Moto Builder: 0852-9191-9106
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR