Meliputi penambangan dan pemrosesan nikel, pembuatan baterai EV, hingga daur ulang baterai.
4. Britishvolt
Perusahaan baterai asal Inggris, Britishvolt dikabarkan siap menanamkan modalnya di Indonesia. dan masuk dalam ekosistem electric vehicle (EV) di Indonesia.
Britishvolt merupakan startup manufaktur dan pengembang teknologi baterai kendaraan listrik rendah karbon.
Baca Juga: Kelihatan Mudah, Mobil Listrik Hyundai IONIQ 5 Terjual Sebanyak Ini di GIIAS 2023
Operasi di tanah air, direncanakan menggandeng anak usaha Group Bakrie. Yaitu PT VKTR Teknologi Mobilitas.
Adapun nilai investasi Britishvolt diproyeksikan mencapai US$2 miliar hingga tahun 2027.
“Menyangkut Britishvolt memang betul investasi dari Inggris akan masuk juga ekosistem EV baterai dan sudah masuk,”
“Sekarang izinnya sudah tahap finalisasi, lokasinya juga Insyaallah sudah hampir clear,” bilang Bahlil.
5. Foxconn
Foxconn dikabarkan tertarik mengembangkan pabrik baterai di Indonesia. Perusahaan asal Taiwan ini berada di bawah naungan Hon Hai Precision Industry Group.
Telah sepakat melakukan kerja sama dengan Gogoro, IBC, dan PT Indika Energy Tbk. Tak hanya bikin pabrik baterai saja, namun sekaligus produksi kendaraan listrik di Indonesia.
Mengutip Nikkei Asia, dalam pernyataan pers-nya Foxconn Indika Motor, sebagai perusahaan patungan akan membangun, mengoperasikan dan melokalkan manufaktur EV komersial.
Yakni berfokus di ekonomi terbesar Asia Tenggara. Serta mengembangkan industri pendukungnya, termasuk untuk baterai.
Dalam keterangannya tersebut, Foxconn Indika Motor juga menjajaki kerja sama investasi yang lebih luas.
Yaitu membangun ekosistem EV yang komprehensif di Indonesia melalui kerjasama dengan mitra usaha strategis lainnya.
6. BASF (Badische Anilin-und Soda-Fabrik)
Perusahaan asal Jerman ini bakal meletakan batu pertama alias groundbreaking pabrik baterai kendaraan listrik di Maluku Utara pada semester II 2023.
Dalam operasinya di tanah air, BASF menggandeng PT Eramet Halmahera Nikel (EHN) guna membangun proyek bernama Sonic Bay, yang berlokasi di Kawasan Industri Teluk Weda.
Proyek tersebut dikalkulasi menelan investasi sebesar US$2,6 miliar atau sekitar Rp 38 triliun.
Baca Juga: Mobil Hybrid Harusnya Dapat Insentif Seperti Mobil Listrik, Ini Alasannya
"Proyek ini mulai groundbreaking di awal semester II. Izin semuanya sudah selesai,”
“Bapak Presiden Jokowi memerintahkan agar segera menyelesaikan proyek ini," terang Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia (28/4/2023).
Komitmen investasi tersebut, disampaikan Bahlil di pagelaran Hannover Messe di Jerman beberapa waktu lalu.
Bahlil mengumumkan BASF dan Volkswagen (VW) siap berinvestasi menjadi pemain industri baterai kendaraan listrik di Tanah Air.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR