Suspensi depan apalagi, bisa dibilang sangat empuk. Saking empuknya roda depan seakan kurang menapak kalau dipakai ngebut.
Dan kalau apes menghajar lubang, maka akan mentok. Hal ini yang membuat kadang orang bilang suspensinya keras.
Padahal karena saking empuknya sehingga mudah mentok alias bottoming sehingga dibilang keras. Makanya banyak yang melakukan modifikasi.
Sementara itu suspensi belakang yang di Lexi LX 155 varian Standard ini model polos tanpa tabung, ternyata karakternya juga empuk.
Untuk jalan sendirian terasa nyaman, enggak bikin pinggang sakit meski melibas jalan tak rata.
Nah kalau handling tentunya juga masih khas skutik perkotaan. Dengan bobot hanya 116 kg, terasa jauh lebih lincah kalau dibanding Aerox 155 (125 kg) maupun NMAX (130 kg).
Selap-selip di antara kemacetan mudah, untuk putar balik radius putarnya juga kecil.
FITUR & TEKNOLOGI
Karena yang dites adalah varian Standard, maka yang pertama dirasakan ketika mau coba jalan adalah menyalakan pakai kunci kontak mekanis. Karena belum pakai keyless seperti S Version dan yang Connected-ABS.
Kontaknya persis seperti milik Aerox 155 maupun NMAX yang varian Standard.
Yang mana jika mau buka jok tinggal putar ke kiri dari posisi off. Beda dengan yang keyless, ada tombol khusus di sebelah knopnya.
Berikutnya yang langsung bisa diperhatikan ketika jalan adalah panel instrumen yang berlatarkan warna biru.
Ternyata meski dimensi sedikit mengecil, namun info yang ditampilkan tetap mudah dilihat, khususnya tentu petunjuk kecepatan yang mendominasi layar. Kondisi kencang apalagi pelan angkanya tampak jelas!
Nah yang juga mengasyikkan karena ada fitur handlebar switch control, untuk mengganti info yang ditampilkan jadi lebih mudah.
Cukup pakai jari telunjuk tangan kiri, maka bisa mengganti info dari odometer ke trip 1 & 2, trip fuel (F), konsumsi bensin, konsumsi bensin rata-rata, tegangan baterai, setingan kecerahan layar (BL/back light), trip oil dan trip v-belt.
Nah sepanjang perjalanan dalam pengetesan yang berlangsung di seputaran Cibinong, Bogor, beberapa kali melewati pertigaan yang mengharuskan untuk berhenti karena lampu merah menyala.
Pada kondisi ini, fitur SSS (Stop & Start System) yang diaktifkan tentunya langsung bekerja mematikan mesin agar lebih hemat bensin.
Dan seperti pada Aerox 155 maupun NMAX, ada 2 skema SSS bekerja. Ada yang zero second alias berhenti mesin langsung mati, ada pula yang menunggu sekitar 5 detik.
Bedanya tentu dari kecepatan sebelum berhenti. Yang pertama kalau dari posisi ngebut, kalau yang kedua jika dari kondisi jalan perlahan.
Bagaimana dengan rem? Nah ini juga khas Yamaha. Empuk tapi pakem! Dan tentunya saat mengoperasikan fitur Parking Brake Lock terasa sangat mudah.
Berikutnya yang dicoba fitur akomodasinya. Pertama ada konsol di bawah setang kiri, yang kalau dilihat sekilas terlihat kecil, namun ternyata bisa muat botol air minum 600 ml.
Berikutnya ada bagasi di bawah jok, yang sayangnya kapasitas sedikit mengecil karena sekarang ada gundukan di bagian dasarnya.
Mayoritas pertanyaannya apakah muat helm? Ketika dicoba pakai helm Nolan N33 Evo yang batoknya termasuk kecil, ternyata enggak bisa masuk.
Sehingga cocoknya untuk menaruh barang yang lebih kecil saja, semisal jas hujan, sepatu, sarung tangan atau tas pinggang.
Fitur lain akan dites lebih lengkap saat sesi test ride. Tunggu di edisi mendatang.
Data spesifikasi Yamaha Lexi LX 155 :
Tipe Mesin: Liquid Cooled 4-stroke, SOHC 4 V + VVA
Diameter x Langkah: 58 mm x 58,7 mm
Perbandingan Kompresi: 11,6:1
Volume Silinder: 155,09 cc
Tenaga Maksimum: 15,2 dk (11,3 kW) @ 8.000 rpm
Torsi Maksimum: 14,2 Nm @ 6.500 rpm
Sistem Bahan Bakar: Fuel Injection
Sistem Starter: Electric
Sistem Pelumasan: Wet Sump
Kapasitas Oli: Total 1 liter, Berkala 0,9 liter
Tipe Kopling: Dry, Centrifugal Automatic
Tipe Transmisi: V-belt automatic
P X L X T: 1.970 mm x 720 mm x 1.135 mm
Jarak Sumbu Roda: 1.350 mm
Jarak Terendah Ke Tanah: 135 mm
Tinggi Tempat Duduk: 770 mm
Berat Isi: Standard 116 kg, S Version 117 kg, Connected-ABS 118 kg
Kapasitas Tangki Bensin: 4,2 liter
Tipe Rangka: Underbone
Suspensi Depan: Telescopic Fork
Tipe Suspensi Belakang: Unit Swing
Ban Depan: 90/90-14M/C 46P
Ban Belakang: 100/90-14M/C 57P
Rem Depan: Disc
Rem Belakang: Drum
Sistem Pengapian: TCI/Transistor
Tipe Battery: YTZ6V
Tipe Busi: NGK CPR8EA-9
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
KOMENTAR