Modifikasi Mercedes-Benz E300 2010, Konsep Matang

Parwata - Kamis, 6 April 2017 | 13:02 WIB

(Parwata - )

Berawal dari ngesol bumper, hingga jadi modif total

Jakarta - Mercedes-Benz E300 W212 punya Denny Aldilla ini gokil banget tongkrongannya. Kandas, cat mengilap dan kombinasi warna di interior. Padahal, awalnya si empunya enggak ada niatan buat modif total sampai kayak begini.

“Dulunya cuma mau ngesol bumper saja,” buka Denny, sapaan akrabnya. Dari acara ngesol ini, doi malah kepincut body kit ala E63 AMG. “Dari situ mulai nyari body kit, sambil sekalian nyari pelek,” jelas Denny.

Saat hunting pelek, doi kenalan sama Vino, juragan bengkel Platinum di Cipinang, Jaktim. “Nah dari sini awalnya, dikomporin terus selama kenal sama Vino, hahaha…” tawanya.

“Lama-lama konsepnya makin matang, jadi sekalian deh,” tutur Denny. Misal kayak cat, Denny sepakat sama pilihan Vino buat pakai warna Red Candy dari De Beer.

Uniknya, cat ini Vino dibuat sedikit gelap sama Vino, biar sesuai karakter E-Class-nya. “Jadi bukan merah candy yang ngejreng, tapi agak burgundy atau marun,” beber Vino.

Denny juga enggak segan-segan babat fender standarnya buat masukin pelek OZ Futura, lebar 20x(10,5+12,5) inci. Lingkar fender wajib dinaikkan alias radius, biar fitment pelek terekspos pas air sus disetel 0 psi.

“Kalau fendernya enggak diradius, nanti pasti pelek belakang jadi celup,” alasan Denny. “Saya pengennya bibir pelek belakang masih keliatan,” sambungnya.

Ngomongin pelek, spesifikasinya ternyata sudah custom. Awalnya, pelek didapat dari kondisi bahan. Lebar aslinya hanya 9+10 inci. Merasa kurang lebar, Denny pesan 4 outer lips baru bikinan Radinox. Hasil akhirnya, lebar pelek kini jadi 10,5 inci dan 12,5 inci!

“Nah dari sini peleknya jadi pas sama yang saya mau,” girang pria yang tinggal di Malang ini. Karena pelek jadi lebar banget, wide body pun mesti ditempuh. Fender depan melar 2 cm, sementara belakang 2,5 cm.