Suzuki Jimny Mesin Enggak Nanggung, Jadi Pick Up, Siap Angkut Logistik

Panji Nugraha - Selasa, 28 Januari 2020 | 20:30 WIB

Suzuki Jimny Mesin Enggak Nanggung, Jadi Pick Up, Siap Angkut Logistik (Panji Nugraha - )

 

Otomotifnet.com - Out of the box, begitulah kira-kira gambaran Jimny yang satu ini.

Ketika umumnya overland menggunakan kendaraan-kendaraan 'besar', namun Arfan Yunus lebih memilih Suzuki Jimny sebagai andalannya.

Pria asal Kolaka, Sulawesi Tenggara, yang tadinya biasa menggunakan Toyota FJ40 bermesin 14 BT sebagai kendaraannya di trek ekstrim sejak 2009 ini, beralih memilih Jimny bukan tanpa alasan.

"Trek overland kan tidak selalu permukaannya aspal atau jalan perkampungan. Tapi terkadang juga ada trek yang cukup ekstrim,"

(Baca Juga: New Suzuki Jimny 'Diserbu' Body Kit Carbon, Lampu Belakang Bikin Mewah)

Bimo SS/Otomotifnet.com
Suzuki Jimny Mesin Enggak Nanggung, Jadi Pick Up, Siap Angkut Logistik

"Kalau pakai VX, bobotnya terlalu berat. Sementara Jimny kan bobotnya lebih ringan," begitu alasannya.

Tentunya tak hanya soal bobot. Agar si Jimny mampu menaklukkan trek overland hingga off-road, beberapa sektor harus dimodifikasi.

Nah, apa saja ubahan yang dilakukan Arfan terhadap Jimny ini?

Yuk simak modifikasinya berikut ini! Tim JIP

MESIN

Dalam kondisi standar, Jimny dengan segala keterbatasannya bila dipakai menempuh trek panjang ala overland, tentu kurang nyaman.

Apalagi mesin standarnya punya performa yang terbatas.

Nah, tak mau terkesan tanggung, segelondong mesin 1KZ-TE bawaan Toyota Land Cruiser Prado berikut transmisi dipercaya menggantikan dapur pacu asli Jimny.

Namun memasukkan mesin 1KZ-TE yang dimensinya besar, tentu memerlukan penyesuaian untuk bisa masuk ke ruang mesin Jimny yang kecil.

(Baca Juga: Keran Pemesanan Jimny Baru Ditutup, Suzuki: Inden Sudah Lebih Dari 10 Tahun!)

Bimo SS/Otomotifnet.com
Mesin diesel 1KZ-TE dari common-rail diubah ke diesel konvensional

Alhasil bagian depan atau hidung Jimny dimajukan sekitar 25 cm, agar mesin 1KZ-TE bisa duduk dengan sempurna.

Lalu karena enggan ribet dengan urusan 'komputer' ketika sewaktu-waktu bermasalah di tengah hutan, Arfan memutuskan mengubahnya mesinnya kembali menjadi diesel manual atau konvensional.

Nah, kabarnya mesin 1KZ-TE yang diubah jadi diesel konvensional, bisa memiliki tenaga lebih besar.

Pasalnya mesin jadi lebih gampang dikulik, dengan mengganti kit pompa solar yang lebih kencang.

KAKI-KAKI

Pun begitu dengan kaki-kaki, karakter Jimny yang terkenal kaku dan keras pun dibikin sirna. Caranya, kaki mungil Jimny ‘ditransplantasi’ menggunakan keluarga 4x4 dari Toyota.

Praktis bagian kaki didominasi oleh Toyota Land Cruiser Prado. Gardan Prado ini pun masih diubah dalam konstruksi suspensinya.

Kini konfigurasi suspensi berubah jadi 4 link-arm. Tujuannya agar kaki-kaki lebih fleksibel dari aslinya Prado.

Untuk per dan sokbreker, Arfan mengandalkan produk aftermarket.

Bimo SS/Otomotifnet.com
Gardan Prado dijamin lebih kuat menerjang medan ekstrem

Ia mengincar travel suspensi lebih panjang, dengan memasang Profender Coilover Shock ukuran 10” di depan dan belakang.

Selain itu, dipasang juga dual spring rate agar bantingan suspensi bisa lembut, namun kuat membawa beban berat.

BODI

Beralih ke eksterior, desain pick up dipilih menghiasi bodi, dan ini tentu ada alasannya.

"Selain akan dijadikan mobil 'tempur', Jimny ini juga didesain untuk jadi kendaraan suplai logistik sekaligus service car," kekeh pengusaha di Kolaka ini.

Tentunya tak hanya sekadar dirancang model pick up, melainkan direkayasa di beberapa bagian, agar terlihat gagah dan sangar. Hasilnya bikin paling loh, ibarat Jimny mutan nih, hehehe..

"Dibikin jadi pick up memang sedikit mengesampingkan akomodasi untuk penumpang,"

"Tapi toh biasanya kita dalam trip overland, tidak hanya satu mobil yang berangkat dari Kolaka," tambahnya.

O iya,  walaupun sejatinya ditujukan buat spek overland, namun dengan spesifikasi yang ada rasanya untuk 'turun' di trek ekstrim pun bukan menjadi masalah yang  berarti. 

Bimo SS/Otomotifnet.com
Suzuki Jimny Mesin Enggak Nanggung, Jadi Pick Up, Siap Angkut Logistik

"Untuk pengerjaannya, mulai dari mesin, bodywork dan lainnya. Digarap di workshop sendiri loh. Ini asli made in Kolaka, hahaha…," tawanya.

INTERIOR

Sayang, konsekuensi yang harus dibayar adalah kenyamanan kabin. Karena memilih model single cab demi ruang cargo lega, efeknya membuat ruang kabin jadi sempit.

Itu kenapa untuk jok dipasangkan Recaro yang biasa dikenal dengan model senar ini. Tujuannya agar lebih menunjang sisi kenyamanan saat dipakai jalan jauh.

Bimo SS/Otomotifnet.com
Dasbor sudah ganti pakai milik Jimny SJ413 atau Caribian

DATA MODIFIKASI

Mesin & Transmisi : Mesin Toyota 1KZ-TE, transmisi manual OEM Prado, garden Toyota Prado

Kaki-kaki & Suspensi : Sokbreker Profender Coilover Shock 10”, pelek AT 16”, ban MAXXIS 35/12,5 R16

Kelengkapan : Winch Warn 8274

Bimo SS/Otomotifnet.com
Jok Recaro yang biasa dikenal dengan model senar, dipercaya untuk menunjang kenyamanan.