Riyanto menambahkan, jika ada perbedaan harga dengan jenis mobil ICE (Internal Combustion Engine) maka selisih maksimalnya 10%.
Ia menganalogikan, layaknya mobil bertransmisi otomatis, harganya hanya beda lebih tinggi 10% dari transmisi manual.
"Jadi idealnya kalaupun lebih tinggi hanya 10% dari model konvensional. Adapun rentang harga yang pas di pasaran, saya kira Rp 300 jutaan," beber Riyanto.
Riyanto melanjutkan, pihaknya berharap ke depan harga baterai bisa lebih murah.
Apalagi ada wacana jika diproduksi di Indonesia, sebagai salah satu keunggulan melimpahnya bahan baku baterai electric vehicle.