Di tangan sang tuner, Teddy, Brio Satya E ini menempuh opsi remapping ECU. Beberapa map setingan ECU dimaksimalkan, seperti pasokan dan timing bahan bakarnya.
Setelah itu, Binsar juga mengganti throttle body dengan buatan J’S Racing, yang memiliki ukuran lebih besar, 70 mm.
Tujuannya, membantu pasokan udara lebih deras dan kaya ke mesin.
Selanjutnya, Binsar juga memaksimalkan sistem gas buang dengan menggunakan downpipe ORD, center pipe Kansai, tabung resonator ORD dan muffler J’S Racing.
Baca Juga: Honda Brio Dipakai Jalan, Biaya Servis 10.000 Km Pertama Habis Berapa?
Uniknya, Binsar menggunakan tabung resonator untuk transmisi manual.
“Sebelumnya gue pakai resonator untuk transmisi otomatis, performanya malah kurang maksimal,"
"Saat pakai tabung untuk tranmisi manual, malah lebih enak,” sahut Binsar sambil tersenyum.
Dengan ubahan yang dilakukannya, performa Brio miliknya memang meningkat drastis, dari bawaan standarnya yang berkisar 88 dk menjadi 106 dk, ketika diukur di atas mesin dynometer.