Otomotifnet.com - Bicara selera modifikasi, Binsar Butar-Butar dan Joran Bayu kompak tampil ala street race.
Menurut mereka, dimensi kompak dan sosok sporty dari Honda Brio sudah sangat mendukung.
Fokus perhatian kini tinggal pada detail modifikasi yang dilakukan pada Brio kesayangannya masing-masing.
Tak hanya tampilannya saja yang sangar, namun performa mesin berkode L12B ini juga sudah jauh meningkat.
Baca Juga: Honda Brio Seken Menarik, Ada Tahun 2012-2019, Budget Rp 70 Jutaan Dapat
“Jadi meski kami pakai transmisi CVT, tapi performanya enggak kalah sama yang manual atau bahkan bisa nempel sama Jazz,” ujar Binsar, yang mengunakan Brio Satya E tahun 2014 berwarna oranye ini.
Apa saja sih modifikasi yang dilakukan kedua petrolhead ini? Mari simak satu per satu. Tom
Brio Satya E CVT 2014, Binsar Butar-Butar
Sejak awal, Binsar memang gatal ingin meningkatkan performa.
Ayah dari Rossalinda Butar-Butar ini pun akhirnya menyambangi rumah modifikasi REV Engineering di kawasan Arteri Kedoya, Jakarta Barat.
Di tangan sang tuner, Teddy, Brio Satya E ini menempuh opsi remapping ECU. Beberapa map setingan ECU dimaksimalkan, seperti pasokan dan timing bahan bakarnya.
Setelah itu, Binsar juga mengganti throttle body dengan buatan J’S Racing, yang memiliki ukuran lebih besar, 70 mm.
Tujuannya, membantu pasokan udara lebih deras dan kaya ke mesin.
Selanjutnya, Binsar juga memaksimalkan sistem gas buang dengan menggunakan downpipe ORD, center pipe Kansai, tabung resonator ORD dan muffler J’S Racing.
Baca Juga: Honda Brio Dipakai Jalan, Biaya Servis 10.000 Km Pertama Habis Berapa?
Uniknya, Binsar menggunakan tabung resonator untuk transmisi manual.
“Sebelumnya gue pakai resonator untuk transmisi otomatis, performanya malah kurang maksimal,"
"Saat pakai tabung untuk tranmisi manual, malah lebih enak,” sahut Binsar sambil tersenyum.
Dengan ubahan yang dilakukannya, performa Brio miliknya memang meningkat drastis, dari bawaan standarnya yang berkisar 88 dk menjadi 106 dk, ketika diukur di atas mesin dynometer.
Untuk mengimbangi performa mesin, kaki-kaki Brio kini sudah menggunakan coilover ISC tipe Street.
“Coilover ISC untuk Brio bisa pakai bawaan Jazz GE8, tinggal plek. Hanya berbeda sedikit di setelan spring rate-nya,” tambah Binsar.
Sementara pelek menggunakan Volk Rays berukuran 15x7 inci dengan offset 43 mm.
Sehingga perlu sedikit diganjal spacer 2 cm di depan dan 1 cm di belakang, agar ban Yokohama S-Drive berprofil 195/55R15 terlihat rata dengan fender.
SPESIFIKASI:
Mesin: Remapping ECU by REV Engineering, throttle body J’S Racing, open filter K&N, downpipe ORD, center pipe Kansai, tabung resonator ORD, muffler J’S Racing.
Kaki-kaki: Strutbar Ultra Racing, coilover ISC tipe street, velg Volk Rays 15x7 inci, ban Yokohama S Drive 195/55R15
Eksterior: Kap mesin Aeromotive model Shift, grill Modulo by Honda Accsess, spion Honda BR-V, lampu dengan Honda Mobilio RS.
Interior & Audio: Cover AC Honda Mobilio, pedal set Modulo by Honda Accsess, shift knob Modulo by Honda Accsess, head unit Pioneer 5750, tweeter Honda Mobilio, cargo cover & cabinet Modulo by Honda Accsess.
Brio Satya E CVT 2016, Joran Bayu
Serupa dengan Binsar, Joran mengadopsi tema street racing namun sedikit kalem.
Porsi ubahan mesin juga lebih sedikit.
Namun Joran tetap melakukan remapping ECU demi mendapatkan lonjakan tenaga instan.
Hanya saja, injektor bawaan kini sudah berganti dengan milik Honda Jazz GE8.
Baca Juga: Honda Brio RS dan Satya Dipakai 100.000 Km, Biaya Servis Berkala Berapa Duit?
Tujuannya, agar bisa menyemprot bahan bakar dengan lebih deras.
Untuk memaksimalkan peningkatan tenaga, sistem gas buang diganti dengan versi custom.
“Semuanya, mulai dari downpipe sampai muffler tapi saya lupa pakai apa. Tapi ukuran dan lekukannya diseting ulang,” sahut Joran.
Hal yang sama juga berlaku pada bagian kaki-kaki, yang menggunakan per dan sokbreker custom.
Sayangnya Joran lupa tentang spesifikasinya.
“Yang pasti lebih pendek dan keras, biar lebih enak pas dibawa kencang,” sahutnya dengan nada kalem.
Untuk mempercantik bagian roda, Joran menggunakan pelek replika SSR Type C berukuran 15x7 inci dengan offset lebih ‘keluar’ dari milik Binsar, yakni 38.
Bannya sendiri menggunakan Accelera Alpha dengan profil 195/50R15.
Baca Juga: Honda Brio RS Jungkir Balik, Tepat di Antara Dua Tiang, Tusuk Yamaha V-Ixion Dari Arah Lawan
Untuk memaksimalkan handling, Joran memasangkan strut bar dari Ultra Racing dan x-bar J’S Racing.
SPESIFIKASI:
Mesin: Remapping ECU by REV engineering, injektor OEM Honda Jazz E8, custom exhaust set.
Kaki-kaki: Custom sokbreker dan per, velg replika SSR Type C 15x7 inci, ban Accelera Alpha 195/50R15, strut bar Ultra Racing.
Interior: X-bar J’S Racing