Masih menurutnya, 17 titik BBM Satu Harga terbaru tersebut diharapkan bisa menjadi pendorong agar kerja sama Pertamina-ESDM dan BPH Migas bisa ditingkatkan lagi.
“Sehingga masyarakat di pelosok bisa mendapatkan BBM dengan harga yang wajar,” jelas Arifin dalam sambutannya.
Ditargetkan hingga 2024, terdapat 583 lembaga penyalur BBM Satu Harga. Arifin mengatakan bahwa tantangan untuk mewujudkan energi berkeadilan ini masih cukup besar.
“Jadi masih diperlukan 80–100 titik per tahun, ini perlu upaya keras dan tentunya dengan tantangan penyaluran yang tidak mudah ke wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T),”
“Tapi ini harus dilakukan karena ini adalah niat dan tugas mulia, bagaimana masyarakat di wilayah 3T dapat menikmati kesetaraan dan BBM berkualitas dengan harga terjangkau. Ini adalah wujud sila ke-5 Pancasila,” lanjut Arifin.
Selain menjaga ketersediaan energi dengan harga yang terjangkau, Arifin juga mendorong Pertamina untuk memproduksi BBM berkualitas untuk menurunkan tingkat emisi yang berpengaruh besar terhadap lingkungan.
Baca Juga: Pertamina Bakal Ganti Atap SPBU Pakai Solar Panel, Untungnya Apa?
“Ini perlu edukasi berkelanjutan, bagaimana memanfaatkan energi secara efisien dan memilih energi yang tepat dengan tingkat emisi yang baik, ini menjadi penting karena berpengaruh terhadap lingkungan dan Kesehatan,” terangnya.