Otomotifnet.com - Program BBM Satu Harga yang dimulai 2017, kini telah tersedia di 297 titik, tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Sebanyak 287 titik diantaranya dikelola Pertamina.
Update teranyar diresmikan secara serentak 17 titik BBM satu harga, yang dipusatkan di SPBU 56.83515, Desa Aik Bukaq, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah, NTB (16/9/2021).
Peresmian dihadiri Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif, didampingi Kepala Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas, Erika Retnowati.
Kemudian dihadiri Direktur Logistik & Infrastruktur PT Pertamina (Persero), Mulyono.
Serta Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), Alfian Nasution.
Menteri ESDM, Arifin Tasrif dalam peresmian tersebut mengungkapkan, Program BBM 1 Harga merupakan salah satu butir Nawa Cita dari Pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Yakni membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara kesatuan.
Baca Juga: Pertamina Lubricants Sudah Pasarkan Oli di 14 Negara, Pakai Merek Ini
“Menjadi sangat penting bagaimana kita membangun infrastruktur energi terjangkau yang bisa dinikmati dan dimanfaatkan masyarakat sehingga dapat mendorong produktivitas dan perekonomian di daerah tersebut,”
“Kami apresiasi Pertamina karena secara bertahap dan konsisten melaksanakan Program BBM Satu Harga serta kepada BPH Migas yang terus mengawal program ini,”
Masih menurutnya, 17 titik BBM Satu Harga terbaru tersebut diharapkan bisa menjadi pendorong agar kerja sama Pertamina-ESDM dan BPH Migas bisa ditingkatkan lagi.
“Sehingga masyarakat di pelosok bisa mendapatkan BBM dengan harga yang wajar,” jelas Arifin dalam sambutannya.
Ditargetkan hingga 2024, terdapat 583 lembaga penyalur BBM Satu Harga. Arifin mengatakan bahwa tantangan untuk mewujudkan energi berkeadilan ini masih cukup besar.
“Jadi masih diperlukan 80–100 titik per tahun, ini perlu upaya keras dan tentunya dengan tantangan penyaluran yang tidak mudah ke wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T),”
“Tapi ini harus dilakukan karena ini adalah niat dan tugas mulia, bagaimana masyarakat di wilayah 3T dapat menikmati kesetaraan dan BBM berkualitas dengan harga terjangkau. Ini adalah wujud sila ke-5 Pancasila,” lanjut Arifin.
Selain menjaga ketersediaan energi dengan harga yang terjangkau, Arifin juga mendorong Pertamina untuk memproduksi BBM berkualitas untuk menurunkan tingkat emisi yang berpengaruh besar terhadap lingkungan.
Baca Juga: Pertamina Bakal Ganti Atap SPBU Pakai Solar Panel, Untungnya Apa?
“Ini perlu edukasi berkelanjutan, bagaimana memanfaatkan energi secara efisien dan memilih energi yang tepat dengan tingkat emisi yang baik, ini menjadi penting karena berpengaruh terhadap lingkungan dan Kesehatan,” terangnya.