Jakarta - Memilih jaket untuk berkendara motor harus cermat. Terlebih jika durasi berkendara motor ada saat siang dan malam hari. Tentu harus memilih jaket yang bisa dipakai pada dua kondisi tersebut. Ketika siang tidak terlalu panas namun saat malam juga tak dingin.
Pemilihan bahan luar dan dalam jaket jadi pertimbangan penting. Selain desain yang tetap membuat tampilan tetap stylish.
Bahan Lebih Utama
Dainese sebagai salah apparel motor punya produk yang sesuai untuk dua kondisi tersebut. “Ingin dipakai turing, tapi juga harian tetap nyaman dan fashionable,” sebut Dani Sena, Direktur Operasional PT. Motobaiku Indonesia. Produk asal Italia ini punya dua tipe yang disuguhkan, Dainese Hyperflux dan Dainese Air Frame Tex.
“Kalau Air Frame Tex sudah ada innernya untuk melindungi angin malam, kalau inner yang tipe Hyperflux dijual terpisah,” sambung Dani. Memang, keunggulan jaket yang inner wind proofnya bisa dilepas adalah bisa disesuaikan dengan jam berkendara.
Saat berkendara siang, maka sebaiknya inner dilepas, karena kalau tidak akan sangat panas. Namun, saat malam hari, baru dipasang untuk menahan angin.
Sementara itu, RS Taichi menyuguhkan tipe RSJ301 dan Hybrid Mesh untuk pengguna harian. RS Taichi RSJ301 berbentuk parka, cukup memungkinkan digunakan harian. “Bahannya parasut, mungkin agak terasa pengap kalau panas terik,” buka Randy yang mengurus Motobaiku, distributor RS Taichi.
“Lebih baik Hybrid Mesh, sebab secara penampilan masih casual, tetapi tetap nyaman. Protektornya (pundah, punggung, sikut) bisa di lepas, jadi semisal hanya digunakan berangkat kerja sehari-hari masih memungkinkan. Di dalamnya ada puring, jadi aliran udara lebih memadai,” Randy menambahkan.
Aliran udara dan bahan jadi kunci utama dalam menentukan tingkat kenyamanan penggunaan jaket oleh pengendara motor. Jika bahan yang digunakan sesuai, maka aliran udara dari dalam dan luar jaket pun akan stabil.
“Kalau kami pakai bahan dengan jenis nylon oxford untuk bagian luar. Sebab bahan ini dikenal dengan kepadatannya yang lebar, namun kuat. Jadi aliran udara dari luar pun masuk, namun tidak bikin kedinginan dan masuk angin pengendaranya,” seloroh Rachmat Ekoputro selaku Apparel Manager AHRS.
Dari dalam jaket, dipasangi bahan jenis puring sehingga tidak bikin pengap badan pengendara. Udara panas badan bisa keluar sehingga tidak membuat badan keringat berlebihan. Menariknya, ternyata warna tak menjadi faktor utama pembuat panas.
Sebab warna hitam dengan bahan yang tepat tidak akan menimbulkan panas. “Kalau pakai warna mencolok pasti akan menyilaukan pengendara lain, juga tidak terkesan garang. Biasanya yang pakai jaket motor kan pengendara yang ingin ‘laki banget’ pastinya,” sahut Ivan, desainer jaket AHRS.
Jaket yang multifungsi kini juga menjadi fokus AHRS. Apparel asal Depok, Jawa Barat ini kini mengembangkan jaket motor tipe Icona dan Stealth. Khusus Icona memang diperuntukan pengendara harian yang ingin tampil sporty.
Terdapat dua protektor di pundak, bagian luar dan dalam. Layaknya jaket impor, protektor di bagian punggung, pundak, dan sikut juga bisa dilepas jika hanya digunakan sehari-hari dalam kota.
“Sebab tahun ini kita juga ingin fokus menyuguhkan penampilan ala pembalap ke apparel sehari-hari. Jadi para pengguna motor juga banyak yang punya jaket multifungsi,” pungkas Ekoputro. (DAB / Otomotifnet.com)
Taichi RSJ301 Rp. 2,6 juta
Taichi Hybrid Mesh Rp 2,4 Juta
Dainese Frame Tex Rp 3,5 juta
Dainese Hyper Flux Rp 3,8 juta
AHRS Icona Rp 1,8 juta
AHRS Knight Stealth Rp 2 Juta
| Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR