Namun nahas, baru di lap kedua, Dimas ditabrak dari belakang oleh pembalap dari Yoshimura Suzuki.
"Kena paha dan kaki," aku pembalap 24 tahun ini."Ruas kaki bengkak saat pindah gigi terasa sakit," ungkap Dimas yang tetap yakin dengan kondisi fisiknya dan tetap melanjutkan balap.
Setelah senggolan ini, posisinya melorot sampai 32. Namun tanpa menyerah terus mengejar ketertinggalan hingga kembali ke posisi 12.
"Meski cidera Dimas tetap turun di tiga sesi," ungkap Anggono.
Masing-masing sesi membalap sebanyak 27 lap atau 81 lap dari total 211 lap yang berhasil ditempuh tiga pembalap terbaik di Asean ini.
Kombinasi ketiganya pun berlanjut hingga bertengger di posisi ke 5 yang bertahan hingga beberapa jam terakhir.
Sayang harus kehilangan posisi 5 karena lampu belakang mati sebelah. Sebenarnya tidak semua mati, hanya salah satu. Tapi kalau dibiarkan akan kena pinalty atau black flag, jadi terpaksa masuk pit untuk melakukan perbaikan.
Posisinya pun melorot lagi ke 9, hanya beberapa menit sebelum finish bisa naik satu tingkat ke posisi 8.
"Result-nya memang sama seperti tahun lalu. Tapi progress-nya sangat banyak. Lap timing misalnya, lebih baik dari tahun sebelumnya.
Tapi yang lain juga lebih cepat, karena banyak pembalap dunia dari World Superbike, MotoGP juga Moto2. Persaingan tahun ini memang lebih ketat," rinci Anggono.
Soal motor pun banyak penyempurnaan. Tahun ini pakai CBR1000RR SP2 versi 2017 sehingga dirasa menunjang performa.
Tahun depan? "Kalau bisa finish di 5 besar," sambar Toshiyuki Inuma, President Director PT AHM.
Kita tunggu saja tahun depan! Otomotifnet.com
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR