Karakter suspensinya terasa padat baik depan maupun belakang. Hasilnya terasa stabil saat diajak meliuk dan melahap jalan ‘keriting’.
Saat diajak mencicipi jalur off road di bukit Hambalang, Bogor, pun WR 155R tetap memberikan kenyamanan bagi pengendaranya.
Utamanya karena ditunjang suspensi yang mumpuni, sok depan teleskopik berdiameter as 41 mm yang terlihat kekar dan bikin mantap.
Belum lagi panjang travel mencapai 899,1 mm, membuat WR 155R jarang sekali mengalami bottoming ketika mendarat secara menukik.
Baca Juga: Honda CBR250RR Berbalut Livery HRC dan Karbon, Tiru CBR1000RR
Monosok dengan konstruksi mono-cross juga memiliki redaman maksimal di jalur off road, adanya nitrogen memberi redaman lebih baik dan mendinginkan monosoknya.
Oiya kalau dirasa kurang nyaman, monosoknya dilengkapi setelan preload, jadi kekerasannya bisa disesuaikan.
Ban bawaan yang membalut pelek aluminium, gripnya masih bisa diandalkan saat melibas jalur gravel, tanah kering dan semi becek. Sedang di jalan aspal tentu saja agak berisik.
Saat dibawa off road, bobot WR 155R yang mencapai 134 kg baru terasa berat, bikin kurang lincah.
Baca Juga: Takasago Excel & BARTubeless Kolaborasi, Hadirkan Pelek Supermoto Tubeless