Otomotifnet.com - Industri otomotif nasional perlahan mulai merangkak naik dengan adanya insentif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) setelah sempat terpuruk karena pandemi Covid-19.
"Relaksasi PPnBM yang diterapkan mulai Maret 2021, membuat produksi maupun penjualan mobil di Indonesia mampu mencapai kondisi sebelum pandemi Covid-19, kurang lebih di angka 80 ribu unit per bulannya," kata Kukuh Kumara, Sekertaris Jendral Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) dalam konferensi pers yang digelar secara virtual (28/5/2021).
Kukuh menjelaskan, saat awal pandemi Covid-19 tepatnya April dan Mei 2020 lalu, penjualan mobil terjun bebas dan hanya mencatatkan sekitar 4 ribu unit.
"Ini patut disyukuri, setelah ada kebijakan relaksasi PPnBM, bukan hanya penjualan yang meningkat, namun efeknya mampu menggerakkan industri komponen pendukung lainnya," imbuhnya.
Baca Juga: Toyota Raize Sukses Catatkan Ribuan SPK, Wilayah Ini Mendominasi, Varian Ini Terlaris
Kukuh menilai, jika kebijakan ini terus berlanjut, upaya pemerintah untuk segera memulihkan ekonomi bisa tercapai.
Tidak hanya menggenjot pasar domestik, ia juga menginginkan ekspor mobil ke berbagai negara dapat segera bangkit.
"Sebelum pandemi Covid-19 ekspor mobil mampu menyentuh 330 ribu unit per tahun, kemudian turun menjadi sekitar 200 ribu unit pada 2020," terang Kukuh.
Meski begitu, Kukuh menjelaskan pasar ekspor di 2021 mulai menunjukkan tren positif jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Ekspor Suzuki Moncer, XL7 Dan Karimun Wagon R Mendominasi, Ini Catatan Selama Kuartal I 2021
"Sampai bulan kemarin (April 2021), eskpor mobil meningkat lebih baik dari periode yang sama di 2020. Ini merupakan pencapaian positif," ujarnya.
Demi meningkatkan pencapaian ekspor tahun ini, GAIKINDO bersama pemerintah tengah mencanangkan negara tujuan baru.
"Kami menyasar pasar baru untuk eskpor, misal Australia. Terlebih adanya Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA), harusnya dimanfaatkan supaya Indonesia bisa ekspor mobil ke Australia," sebutnya.
Kukuh menyampaikan, pasar mobil di Australia cukup besar mencapai sekitar 1,2 juta unit per tahun, dan hingga saat ini belum sada satu pun mobil dari Indonesia.
Baca Juga: Grup Astra Ekspor Kendaraan dan Komponen, 61% Dari Total Nasional
"Inilah tantangan dari industri otomotif dan kami ingin Indonesia menjadi pemain utama di kawasan ASEAN," tuturnya.
"Saat ini Indonesia menempati urutan nomor satu untuk penjualan mobil di pasar domestik, 34 persen pasar mobil di ASEAN itu ada di Indonesia," pungkas Kukuh.