Otomotifnet.com - Disampaikan oleh Plt. Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Indrasari Wisnu Wardhana. Bahwa ekspor sektor otomotif merupakan sektor yang menempati peringkat ke-6 terbesar.
Kinerja ekspor otomotif khususnya pengapalan mobil ke luar negeri dari Indonesia, termasuk yang terbesar ke-6 untuk ekspor non migas pada periode Januari-April 2021.
Yakni dengan torehan sebesar USD 3,13 miliar (setara Rp 45.325 triliun (Kurs Rp 14.480 per 25 Juli 2021).
Adapun pertumbuhan ekspor sektor otomotif Indonesia mengalami kenaikan sebesar 35,67 persen pada periode Januari-April 2021, dibandingkan periode yang sama di 2020.
Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Hyundai Pilih Karawang Jadi Lokasi Pabrik Baterai
"Kalau kita lihat, ini merupakan tanda-tanda yang baik. Kalau kita lihat bahwa pasar ekspor masih tumbuh di kuartal pertama tahun 2021 ini," sebut Wisnu dalam kesempatan webinar Kemendag (10/6/2021).
Lebih lanjut Ia mencatat ada 5 besar negara tujuan ekspor otomotif Indonesia. Yakni Filipina, Vietnam, Thailand, Jepang dan Saudi Arabia.
Ekspor Indonesia ke negara-negara tersebut menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan.
Detail masing-masing, untuk Filipina sebesar 41,27 persen, Vietnam (42,98 persen), Thailand (22,01 persen), Jepang (34,25 persen), Saudi Arabia (8,64 persen).
Jumlah tersebut terangkum pada kuartal pertama 2021 dibandingkan periode yang sama 2020.
"Jadi ini cukup menggembirakan bagi kita semua bahwa ekspor sektor otomotif masih tetap tumbuh baik untuk ekspor maupun di dalam negeri," urainya.
Masih menurut Wisnu, Jika dijabarkan ekspor Indonesia ke Filipina pada 2020 mencapai USD 1,57 miliar.
Meskipun, Ia mengatakan Filipina merupakan salah satu negara ASEAN yang penanganan pandemi Covid-19 belum sebaik negara-negara ASEAN lainnya, namun ekspor Indonesia masih tetap naik ke Filipina.
Baca Juga: Mantap Nih! Jepang Bantu Indonesia Tempa SDM Industri Otomotif 4.0
"Meskipun PDB-nya Filipina menyusut 9,5 persen dibandingkan tahun 2020 karena situasi lockdown yang berkepanjangan," ujarnya.
Wisnu melanjutkan, berdasarkan Asosiasi otomotif Filipina menyatakan bahwa penjualan otomotif di Filipina pada Februari 2021 turun 2,1 persen dibandingkan bulan yang sama tahun lalu.
Kemungkinan disebabkan oleh pemberlakuan provisional safeguards oleh Filipina yang berlaku pada tanggal 1 Februari 2021.
"Namun kalau kita lihat di akhir kuartal pertama 2021, total penjualan kendaraan, baik penumpang maupun kendaraan komersial meningkat 9 persen, dibandingkan kuartal pertama yang sama di tahun lalu,”
“Jadi kalau kita lihat secara garis besar pasar Filipina ini masih tumbuh sebenarnya. Walaupun nanti ada tantangan yang harus kita hadapi bersama," terangnya lagi.