Dipakai harian oleh tester bergaya agresif, sering buka gas secara spontan, dengan kondisi jalan beragam lebih dari 300 km, pakai metode full to full sebanyak 3 kali dengan bahan bakar RON 92, ternyata rata-rata bisa dapat 27,5 km/liter.
Berdasarkan hasil test ride OTOMOTIF, yang versi karburator cuma 23,8 km/liter, bedanya signifikan ya?
Oiya, rasio kompresi mesin Patagonian Eagle ini rendah, hanya 9,0:1, jadi dikasih Pertalite maupun Premium pun masih aman.
Lalu panas yang dihasilkan tak terlalu terasa di kaki.
Harga
Menurut Joel Kusuma, Business Development Manager Region Jakarta BMI, Patagonian Eagle EFI dijual Rp 44,9 juta untuk OTR Jakarta, “Untuk Bodetabek Rp 45,7 juta,” terangnya Joel.
Dan kendati sudah ada versi injeksi, menurut Joel yang versi karburator juga tetap dijual.
Tapi secara harga Patagonian Eagle yang versi karburator memang lebih terjangkau, Rp 40,3 juta untuk OTR Jakarta, dan Rp 41,1 juta untuk OTR Bodetabek.
Data tes Benelli Patagonian Eagle EFI
0-60 km/jam: 4,3 detik
0-80 km/jam: 7,3 detik
0-100 km/jam: 12,7 detik
0-100 m: 7,2 detik (@79,5 km/jam)
0-201 m: 11,3 detik (@96,6 km/jam)
0-402 m: 18,2 detik (@111,4 km/jam)
Top speed spidometer: 125 km/jam
Top speed Racelogic: 120,7 km/jam
Konsumsi bensin: 27,5 km/liter
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR