Saat ingin pindah dari pemakaian harian menjadi track day, tinggal atur preload, compression, dan rebound agar tetap nyaman juga stabil.
Oiya ada juga steering damper Sachs di balik segitiga atas, tapi belum elektronik dan tidak bisa disetel kekerasannya.
Sistem pengereman dibekali Brembo, tapi bukan versi tertinggi. Master rem Brembo radial dengan dua buah kaliper Brembo M4 menjepit cakram 320 mm semi-floating di depan. Belakang cukup Brembo 2P dengan cakram 245 mm.
Kinerjanya cukup ampuh menurunkan laju Panigale V2 yang di lintasan lurus Sentul mampu melesat 269 km/jam.
Baca Juga: Test Ride Ducati Panigale V2, Bobot Tipis Dengan ZX-25R, Racy Abis!
RIDING POSITION & HANDLING
Jika dilihat frontal dari samping, bisa terlihat kalau letak setang dengan jok pengendara hampir sejajar khas besutan supersport.
Dari situ sudah bisa dibayangkan kalau riding position Panigale V2 pasti nunduk abisss…
Benar saja, dengan kombinasi tinggi jok 840 mm dengan setang underyoke, secara otomatis bikin punggung rebah.
Ini cukup membebani pundak, lengan, juga pergelangan tangan. Untuk dipakai harian tentunya sangat kurang nyaman, terutama ketika melewati jalur stop and go, pegel pooolll…
Jarak main setang juga tidak terlalu banyak, bikin radius putar lebar dan sulit saat diajak berbelok patah.
Baca Juga: Sultan Merapat, Ducati Diavel Cuma Suruh Bayar Rp 860 Juta Aja Nih
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR