Niu NGT Dites Lengkap, Harga Rp 53 Jutaan, Fiturnya Melimpah

Fariz Ibrahim,Antonius Yuliyanto - Minggu, 22 November 2020 | 20:00 WIB

Motor listrik Niu NGT dibekali dinamo Bosch yang punya performa cukup mengesankan (Fariz Ibrahim,Antonius Yuliyanto - )

Otomotifnet.com - Sebelumnya OTOMOTIF mengulas lengkap Gesits, skutik listrik asli Indonesia. Nah kali ini giliran yang asal China, yaitu Niu yang didatangkan PT. Moove Motors Asia. Yang dites tipe NGT yang dijual Rp 53,8 juta OTR Jakarta.

Apa istimewanya sehingga harganya tembus setinggi itu? Yuk simak.

FITUR & TEKNOLOGI

Fitur kekinian bisa dilihat dari penggunaan lampu LED. Di area depan, bodi boxy disandingkan dengan lampu utama bulat, berisikan dua buah LED projector lengkap dengan DRL. Efeknya membuat tampilan Niu jadi unik, seperti karakter kartun ya?

Sementara lampu sein depan menempel pada setang. Geser ke belakang, bentuknya pun boxy yang bersanding dengan lampu rem dan sein yang juga mengotak.

Baca Juga: Niu NGT Dibekali 2 Baterai, Bisa Tempuh 100 km, Segini Biaya Ngecasnya

Didit/otomotifnet.com
Lampu depan LED projector lengkap dengan DRL melingkar, pancaran cahanya cukup lebar dan fokus

Pancaran sinar lampu utamanya cukup lebar dan fokus, kualitas lampunya bagus! Sayangnya sinarnya tidak begitu tebal, masih samar-samar.

Beralih ke spidometernya, sudah fully digital dengan latar hitam. Isi informasinya ada 2 indikator kapasitas baterai, riding modes; E-Save, Dynamic, dan Sport, jam, odometer, speed meter, dan ada bar mirip takometer. Bedanya, ini menginformasikan seberapa banyak arus yang menuju motor listriknya.

Di kondisi sekitar cerah, latar hitamnya akan berkombinasi dengan warna putih pada informasi spidometernya.

Sedangkan ketika gelap, angka-angka dan informasinya berubah jadi lebih berwarna. Sisi kiri mengikuti kapasitas baterai, sisi kanan mengikuti kecepatan. Keren!

Baca Juga: Niu NGT Baterai Ada 2, Riding Mode 3, tapi Top Speed Cuma Segini

Terdapat juga indikator sinyal sim card, sinyal GPS, dan indikator cloud service connected. Ini karena Niu dilengkapi dengan sim card, sehingga selalu terkoneksi dengan cloud.

Karena itu juga, Niu dapat terkoneksi dengan smartphone dengan banyak informasi, bahkan bisa rutin ‘melaporkan’ diri meskipun posisinya jauh. Misal saat terdeteksi adanya getaran atau motor dipindahkan, akan ada notifikasi masuk.

Ada juga informasi ketika sedang mengisi daya, misal ketika baterai sudah penuh. Pinter banget! Kalau di aplikasi Niu E-Scooter, informasi pun banyak. Seperti lokasi motor, riding history, status kendaraan, dan statistik penggunaan baterai.

Ada juga fungsi diagnostic, jadi dapat mengetahui kerusakan Niu dari aplikasi. Ada juga notifikasi anti-theft alerts dan juga informasi after-sales service. Pokoknya lengkap deh.

Baca Juga: Niu NGT Skuter Listrik Rp 53 Jutaan, Roda 12 Inci, Begini Impresinya

Didit/otomotifnet.com
Niu NGT kedua baterainya berada di tempat terpisah, ada di bawah jok dan di bawah pijakan kaki pengendara

Balik ke motornya, terdapat pula riding modes. Tampak ada tombol di setang kanan dengan logo +, itu untuk menaikkan riding modes ke yang lebih cepat, atau logo - untuk mengurangi riding modes ke yang lebih rendah.

Ada juga tombol hazard, dan di bawahnya ada tombol start berwarna hijau. Jadi sebelum menggunakan Niu NGT, perlu menekan sekali tombol tersebut, nantinya indikator Ready pada spidometer akan menyala, menandakan siap digunakan.

Kalau di sakelar kiri, selain ada tombol sein dan high beam, ada juga tombol pass beam yang letaknya berada di sisi bawah, sehingga lebih mudah digunakan.

Oiya saat menyalakan lampu sein, ada suara stereo dari balik bodinya. Terdapat pula fitur self-cancelling, jadi sein akan otomatis mati ketika motor terdeteksi selesai berbelok.

Baca Juga: Niu NGT Dibekali Fitur Super Lengkap, Bisa Laporan Ke Smartphone

Asyiknya di sebelah tombol klakson terdapat cruise control layaknya moge. Untuk menggunakannya cukup tekan sekali, maka cruise control akan bekerja, lengkap dengan indikatornya yang menyala di spidometer.

Lanjut lirik ke bawah setang, terdapat kompartemen yang cukup dalam, bisa untuk menampung sebuah botol minum.

Terdapat pula USB port untuk mengisi daya smartphone. Ada juga gantungan mungil, tapi kesannya agak ringkih.

Kunci kontaknya masih menggunakan model konvensional tanpa penutup magnet. Untuk keamanan, dilengkapi remot terpisah yang berfungsi anti-theft alarm dan answer back. Ketika alarm berbunyi pun langsung ada notifikasi ke smartphone penggunanya.

Baca Juga: Niu NGT & N Lite, Skutik Listrik Canggih, Bisa Laporan ke Pemiliknya

Didit/otomotifnet.com
Spidometer sudah fully digital dan bisa berganti warna sesuai kapasitas baterai dan kecepatan

Teknologi canggih lainnya, Niu juga dilengkapi Field Oriented Control atau FOC, yang memonitor seluruh rangkaian kelistrikan secara real-time, yang membuat motor listrik Bosch bekerja secara maksimal dan efisien.

Di sisi pengereman, NGT dilengkapi dengan cakram 220 mm dijepit kaliper 3 piston, kalau yang belakang pakai cakram 180 mm dengan kaliper 2 piston. Terdapat pula fitur Combi Brake System (CBS).

Semakin canggih dengan adanya Electronic Braking System (EBS) yang juga dioptimalkan oleh FOC. FOC ini mendaur ulang daya selama periode pengereman dan membatasi daya selama periode akselerasi.

Klaimnya, FOC mampu mengurangi jarak pengereman hingga 60% dan memberi daya tambahan 6% ke baterai atau menambah jarak tempuh 4 km. FOC ini mirip regenerative brake pada mobil yang menggunakan listrik atau hybrid. Canggih!

Baca Juga: Aturan Konversi Motor Bensin Jadi Listrik Sudah Terbit, Enggak Semua Bengkel Boleh

Didit/otomotifnet.com
Sakelar kiri terdapat tombol cruise control, berguna saat di jalan lengang

EBS ini memang sangat terasa, ketika switch rem hidup EBS langsung berfungsi menahan laju motor meski rem belum mencengkram. Tapi fitur EBS ini tidak berfungsi jika baterai masih menunjukkan kapasitas 99-100%.

RIDING POSITION & HANDLING

Dengan tinggi jok 790 mm, tentu saja bikin pengendara dengan postur 170 cm dapat menapakkan kaki dengan mudah, malah masih bisa sedikit menekuk. Joknya sendiri punya busa yang sangat empuk!

Bahkan kulit joknya sangat elastis, saking elastisnya saat duduk bisa maju atau mundur. Tapi itu juga malah mengurangi kenyamanan, dan takut cepat sobek.

Posisi duduknya dikombinasi dengan setang yang terasa tinggi. Sayang jarak antara jok dan dek dekat, yang membuat paha jadi hampir lurus. Hal itu bikin kurang nyaman, paha jadi cepat pegal.

Baca Juga: Tukar Baterai Motor Listrik di SPBKLU Lebih Murah Dari Biaya Beli Bensin Motor Bakar

Didit/otomotifnet.com
Kedua suspensi belakang redamannya kaku, kurang cocok dengan karakter jalan di Indonesia

Kalau handling tidak ada masalah, dapat meliuk dengan stabil dan cepat. Respon motor ngikut kemana pengendara ingin berbelok. Yang mesti diperhatikan adalah bannya yang berlabel CST, gripnya tidak terlalu baik.

Untuk kinerja suspensinya yang depan terasa empuk dan bisa meredam guncangan dengan baik. Yang kurang nyaman justru kedua suspensi belakangnya, walaupun preload sudah disetel paling empuk, tapi masih terasa keras.

Kalau untuk jalan aspal mulus sih tidak masalah. Sepertinya perlu sedikit revisi agar cocok dengan kontur jalan di Indonesia.

PERFORMA

Niu NGT dibekali motor listrik Bosch yang langsung menempel pada rodanya, yang punya daya 3.000 W dan output maksimal 30 menit sebanyak 3.500 watt.

Baca Juga: Kemenperin Rampungkan Regulasi Kendaraan Listrik, Turunan Perpres 55

didit/otomotifnet.com
Pengendara 170 cm dapat menapakan kaki dengan sempurna saat duduk di Niu NGT

Walaupun motor listrik menempel di roda, ternyata respons gas tak mengagetkan, tiap buka gas terasa smooth sehingga terasa nyaman.

NGT dibekali dengan 3 riding modes yang bisa dipilih sambil berjalan. E-Save jadi yang paling pelan, maksimalnya cuma 20-23 km/jam, cocok dipakai di komplek.

Selanjutnya ada mode Dynamic yang punya kecepatan maksimal sekitar 57 km/jam. Yang paling tinggi tentu mode Sport, kecepatan maksimalnya 82 km/jam dan tak bisa bertambah walaupun di turunan.

Di mode E-Save dan Dynamic, kedua baterai bekerja secara parallel sehingga lebih efisien. Sedang di mode Sport, bekerja secara seri untuk menyuplai dinamo dengan daya penuh.

Baca Juga: Kemenperin Genjot Pengembangan Baterai Listrik, Termasuk Daur Ulang

Didit/otomotifnet.com
Kunci konvensional tapi sudah dilengkapi dengan remot untuk answer back dan anti-theft alarm

Saat kapasitas baterai berada di kisaran 75-78% tidak ada perubahan top speed, yang berubah justru respons tenaganya.

Terasa jadi lebih smooth saat memutar selongsong gasnya, tidak seresponsif saat baterai masih penuh.

Kemudian saat baterai sisa 40%, top speed mulai beranjak turun. Dari yang awalnya 80-82 km/jam, jadi hanya 78 km/jam dengan respons tenaga yang lebih lembut.

Saat baterai tersisa 20% akan ada peringatan kedipan indikator aki dan layar spidometer berubah menjadi merah, namun top speed tetap di kisaran 78 km/jam.

Baca Juga: Kemenperin Dorong Investasi Baterai, Mau Indonesia Jadi Pemain Kunci Kendaraan Listrik Dunia

didit/otomotifnet.com
Jarak antara jok dan dek kaki pengendara dekat, bikin posisi paha lebih datar

Saat tersisa 15% seketika motor berubah jadi mode E-Save, artinya hanya mampu berjalan 20-23 km/jam saja. Tapi masih bisa melahap jarak 4 km dengan sisa baterai 12%.

Akselerasinya? Menggunakan Racelogic untuk mencapai kecepatan 0-60 km/jam NGT butuh waktu 8,4 detik, lalu jarak 0-100 meter 9,1 detik dan jarak 0-201 meter 14,3 detik. Data lengkapnya bisa lihat di tabel.

KONSUMSI LISTRIK

Niu NGT dibekali dua buah baterai Lithium 18650 dengan spesifikasi 60 V, 26 Ah. Letaknya ada di bawah jok dan di balik dek.

Untuk mengisi dayanya bisa langsung colok ke soket di bawah jok, atau melepas kedua baterainya. Ada adaptor sehingga 2 baterai bisa diisi dayanya secara bersamaan.

Baca Juga: Industri Motor Listrik Dikebut, Kemenperin Usung Circular Economy

Fariz/otomotifnet.com
Ini salah satu notifikasi yang dilaporkan oleh aplikasi Niu E-Scooter, canggih!

Berapa lama waktu pengisian baterai Niu NGT? Pakai fast charging dari 13% hingga 100%, dibutuhkan waktu kurang lebih 5 jam. Sedangkan dari 38% sampai penuh butuh sekitar 4 jam saja.

Baterai sisa 13% tersebut setelah dipakai sejauh 65,5 km dengan full gas pol. Kalau berkendara lebih santai, jarak 47 km hanya memakan baterai 42% saja.

Itu menggunakan mode Sport, kalau mode Dynamic atau E-Save tentunya jauh lebih irit. Klaimnya NGT bisa menempuh jarak 95-110 km.

Lantas berapa biaya yang dibutuhkan mengisi kedua baterainya? Spesifikasi baterainya 60 V, 26 Ah atau 1,56 Kwh.

Baca Juga: Motor Listrik Tukar Baterai di SPBKLU, Baru Bisa Dua Merek, Ini Alasannya

Didit/otomotifnet.com
Mengisi daya baterai Niu NGT bisa langsung colok di soket di bawah jok, maka kedua baterainya akan langsung terisi

Jika dikalikan dengan Tarif Daftar Listrik (TDL) yang Rp 1.444,7/Kwh atau dibulatkan 1.500/Kwh, itu berarti sekali isi baterai dibutuhkan biaya Rp 2.340 untuk 1 baterai.

Tapi karena NGT menggunakan 2 buah baterai, itu berarti untuk menempuh jarak hingga 95-110 km dibutuhkan biaya hanya Rp 4.680.

Lebih murah dibanding skutik bermesin bakar ya! Cuma ya itu, modal awal beli skutiknya lumayan menguras kantong!

 

Data Tes:

0-60 km/jam: 8,4 detik

0-100 meter: 9,1 detik (@62,9 km/jam)

0-201 meter: 14,3 detik (@73,8 km/jam)

0-402 meter: 24,4 detik (@72 km/jam)

Top speed di spidometer: 82 km/jam

Top speed di Racelogic: 75,5 km/jam

 

Data spesifikasi:

P x L x T: 1.890 x 740 x 1.223 mm

Estimasi jarak tempuh: 95-110 km

Waktu pengisian (single/dual): 4/7 jam

30 mins maximal continuous output: 3.500 watt

Suspensi depan: Oil damping direct acting shock absorber

Suspensi belakang: Oil damping direct acting shock absorber

Ban depan: 90/90-12

Ban belakang: 120/70-12

Rem depan: Cakram 220 mm dengan kaliper 3 piston dan CBS

Rem belakang: Cakram 180 mm dengan CBS

Jarak terendah ke tanah: 160 mm

Tinggi jok: 790 mm

Berat kotor: 269 kg (berat kendaraan + muatan)

Jarak sumbu roda: 1.280 mm

Baterai: 26 Ah x 2

Berat baterai: 11 kg x 2

Voltase: 60 V

Kapasitas 26 Ah x 2

Arus pengisian standar: 5 A x 2

Motor elektrik: Tailored Motor by Bosch GmbH

Controler: FOC vector control

Arus maksimal FOC: 70 A

Rated power: 3.000 W

30 mins continuous power output: 3.500 W