Hal senada juga dikatakan Pakar Motor Bakar Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) Institut Teknologi Bandung (ITB).
"Munculnya CO dan HC yang tinggi disebabkan oleh tidak sempurnanya reaksi oksidasi yang ada di ruang bakar," jelas Dr. Eng.Ir. Iman K. Reksowardojo M.Eng.
"Penyebabnya bisa dari kurangnya kandungan oksigen di ruang bakar atau kondisi busi yang sudah lemah dan masih banyak penyebab lainnya " tambahnya saat dihubungi tim redaksi melalui pesan singkat.
Melalui diktat kuliahnya, Iman K. Reksowardojo juga beberkan penyebab tingginya hidrokarbon (HC) dalam emisi gas buang.
Baca Juga: Motor Wajib Uji Emisi Mulai 2021, Syarat Saat Perpanjang STNK
"Tingginya senyawa hidrokarbon (HC) juga bisa disebabkan oleh terjadi miss firing pada proses pembakaran," jelas Iman K. Reksowardojo.
"Selain itu, oli yang tersisa pada ruang bakar dapat mengikat bahan bakar dan keduanya ikut terbakar ketika proses pembakaran, hal itu yang membuat senyawa HC tinggi dalam emisi gas buang motor," tambahnya.
Salah satu penyebabnya masukan oli mesin ke ruang bakar adalah lemahnya kondisi ring piston.
Ring piston yang lemah membuat kinerjanya menyapu oli pada dinding liner jadi kurang maksimal.
Baca Juga: Aturan Uji Emisi di Jakarta Siap Diberlakukan, Cek di Bengkel Ini, Biaya Rp 200 Ribuan