Bedah Oprekan Honda CBR250RR Balap ART, Satelit Yang Bisa Menyaingi Pabrikan

Senin, 3 Juli 2017 | 07:01 WIB

Jakarta - All New Honda CBR250RR yang ikut Kejurnas IRS Sport 250 cc banyak, tapi milik tim satelit yang bisa tarung di barisan depan melawan tim pabrikan dan merek lain, cuma tunggangan Sudarmono dari Astra Motor Racing Team (ART) Jakarta.

Tunggangan pembalap yang biasa disapa Momon ini memang kencang, buktinya di kualifikasi bisa posisi 6, lalu di race 1 finish ke-4, hanya selisih 0,154 detik dari sang juara, hampir saja podium tuh! Sedang race 2 finish ke-6.

Meski begitu, menurut Ade Rahmat, tuner ART, sebenarnya motor ini masih jauh dari sempurna, “Masih riset terus, power atasnya sudah oke dapat sekitar 44 dk, tapi bawah dan tengahnya masih kurang,” terang tuner yang bermarkas di Setu Cilangkap, Jaktim. “Pas keluar tikungan masih kalah,” imbuh Momon.

Ubahan yang dilakukan Ade terfokus pada area kepala silinder. Porting tentu dipapas bor tuner, malah yang terbaru sedang coba dibikin mirip huruf D.

Lalu kem custom dengan profil yang sedikit lebih tinggi dan lama dibanding standar, sayang Ade merahasiakan data profil lengkapnya termasuk rasio kompresinya.

Foto

Klepnya ganti pakai milik CBR600RR, “Ukuran tetap 24-21 mm, tapi bahan lebih kuat,” terang Ade. Kalau ciuman dengan piston, menurutnya hanya bengkok tidak sampai putus. Per klepnya pesan dari Amerika, dengan spek khusus untuk mencegah floating.

Maklum CBR250RR diseting mampu berkitir sampai 15.500 rpm! “Awalnya malah sampai 16.000 rpm,” tutur Ade.

Mendukung kebutuhan bensin yang makin banyak, injektor diganti milik CBR250R, yang punya semburan 240 cc/menit, sedang standarnya hanya 160 cc/menit.

“Kalau tidak diganti duty cycle lebih dari 90%, pakai ini baru sekitar 65%,” terang Ade. Knalpotnya pakai RCB alias Ranca Bolang, Bandung.

ECU Pakai MoTeC M130