Selain ubahan di mesin, kuncian kencangnya tunggangan bernomor 54 ini tentu dari dukungan ECU MoTeC yang dipakai.
Ssstttt... harganya lebih dari Rp 40 juta! ECU ini bisa dipakai motor berteknologi DBW alias TBW (Throttle By Wire).
Semua kontrol mesin bisa diatur secara custom dari ECU ini, sehingga potensi bisa dieksplor secara maksimal. Bukan sekadar menambah atau mengurangi bensin, atau memajukan waktu pengapian yang diset maksimal sekitar 32-33° sebelum TMA.
Bahkan suplai bensin tiap silinder diatur masing-masing, makanya O2 sensor ada 2 di tiap leher knalpot.
Fitur quick shifter dan pit speed limit tentu ada. Dan launch control pun tersedia, “Saat start tinggal gas pol tanpa takut wheelie,” ujar Momon yang asal Yogyakarta ini. Dan kalau mau dan boleh, fitur traction control pun ada!
Selain itu, di MoTeC M130 ini juga ada data logger, makanya banyak sensor tambahan seperti sensor tekanan oli, tekanan rem depan, switch rem belakang, jarak main suspensi dan GPS.
Datanya seperti lap timing, fast lap, jumlah bensin yang terpakai, posisi gigi, TPS, putaran mesin dan lainnya.
Makin wow, karena terpasang juga MoTeC display seri C125. Serasa lihat besutan WSBK atau GP ya? Yang ditampilkan sangat lengkap sesuai kebutuhan di balap.
Contohnya takometer dan shift light tentunya, suhu cairan pendingin, tegangan aki, TPS, timing pengapian, lambda dan sebagainya.
Pantas kencang! Semoga seri depan bisa podium! (Aant/Otomotifnet.com)
Data Modifikasi
Ban: Dunlop
Suspensi depan: Showa SFFF
Suspensi belakang: Showa BFRC
Master rem depan: Brembo RCS 17
Knalpot: RCB Bandung
ECU: MoTeC M310
Display: MoTeC C125
Steering damper: HyperPro
Injektor: Honda CBR250R
Klep: Honda CBR600RR custom
Kem: custom
Busi: NGK
Per kopling: B-Pro