Rahasia Kencang Honda CBR250RR Yaasiin Somma, Jadi Wildcard Terbaik Balap Asia Seri Sentul

Parwata - Jumat, 15 September 2017 | 09:36 WIB

(Parwata - )

JAKARTA - Debut Yaasiin Gabriel Somma sebagai wildcard di ARRC kelas AP250, seri Sentul (11-13/8) bersama tim Proliner Daya Racetech Ultra Speed terbilang sukses. 

Di race kedua berhasil finish ke-11, selain terbaik dari antara wildcard yang turun, juga bisa bersaing dengan tim pabrikan Yamaha dan Kawasaki. 

“Finish ke-11 tapi puas banget, karena persiapan mepet jadi benar-benar mulai dari nol. Yaasiin juga belum pernah bawa 250 cc dan habis retak tangan di Suzuka, kondisi juga agak meriang. Sayang pas race 1 sudah posisi 11 terjatuh,” buka Freddy A. Gautama, owner tim. 

Menurut Freddy, kesuksesan ini ditunjang basis mesin CBR250RR yang sudah bagus.

“Mesin hanya naik kompresi dan porting,” terang pria berkaca mata ini. Rasio kompresi naik jadi sekitar 12:1 dengan papas kepala silinder 0,3 mm. 

Ada kamera aRacer untuk membantu analisa dan dokumentasi
aRacer RC2 Super, bukan sekedar ECU, tapi Engine Management System
Ada tambahan kapasitor, membantu aki untuk menyuplai listrik saat dibutuhkan

Berikutnya yang jadi kuncian menurut Freddy adalah aplikasi ECU aRacer RC2 Super adalah fitur e-throttle.

“Secara tenaga naik 2 dk, tapi yang lebih penting throttle bisa diseting, dibikin linear sesuai bukaan tangan,” paparnya mengenai ECU asal Taiwan ini. 

Selain e-throttle, quick shifter dan auto blipper sangat membantu saat masuk dan keluar tikungan.

“Jadi lebih halus, karena tak perlu main kopling,” lanjutnya sambil bilang limiter mesin diseting 14.500 rpm.

“AFR juga individual, pakai AF1-A dan AF1-B jadi tiap silinder bisa beda fuel map. Ini kanan dan kiri beda, yang satu mintanya lebih basah untuk mencapai AFR 12,8:1,” imbuh pemilik tim yang bermarkas di Daan Mogot, Jakbar ini. Tampak 2 buah O2 sensor terpasang di kedua leher knalpot Proliner.