Surabaya - Anthony Andrea berkali-kali emosi, pasalnya livery di modifikasi Yamaha NMAX-nya berkali-kali dicontek. “Kesel banget, sudah tiga kali dicontek dan ini yang ke empat kalinya saya ganti livery,” bukanya.
“Sekarang comot desain PATA Racing saat masih dibawa oleh Noriyuki Haga di World Superbike (WSBK) 2011, semoga saja enggak dicontek lagi,” gerutunya.
Sebelum aplikasikan livery WSBK PATA Racing ini, Anthony sempat pakai livery Yamaha 60th Anniversary, DJ Marshmellow dan livery helm Nolan.
“Desain sebelumnya terbilang cukup gampang untuk dijiplak. Makanya, kali ini saya pakai desain yang sedikit lebih rumit.
Tapi pengerjaanya pakai cutting sticker saja, biar murah dan kalau dicontek tinggal lepas deh,” kekehnya.
Ala Big Bike
Karena livery sudah bergaya ala Aprilia RSV4 Factory, aksesori yang dipasang juga harus membuat motor ini tampak bak superbike. Agar sporti, pakai ducktail. Yup persis sports car ya!
“Awal-awal agak bingung cara dongkrak tampilan belakang NMAX agar lebih sporti, seketika ingat ducktail jadi kepikiran untuk bikin dan ternyata banyak disukain,” bangganya.
Agar makin sporti, windshield pasang yang super pendek berlabel Sectbill Vector lengkap dengan material carbon look di area depan. Tapi ada yang lebih spesial nih, ternyata spionnya comot punya moge.
“Saya pasang spion Yamaha R1M biar enggak ada yang menyamai. Kebanyakan pakai punya Yamaha YZF-R25 atau ada juga yang pasang Kawasaki ZX-10R. Nah biar lebih ekslusif comot R1M langsung beli di ebay,” tuturnya.
Kaki-kaki juga upgrade. “Karena bosan pelek standar, saya ganti pakai buatan VRossi, model palangnya lebih keren dan lebih lebar,” terang Anthony yang melakukan semua ubahan di RMS, bengkel miliknya sendiri.
Sedang suspensi depan pasang upside down dipadu kaliper 4 piston dari Frando yang dikombinasi dengan master rem Adelin. Kaki-kakinya jadi makin padat setelah ban Bridgestone Battlax SC diaplikasi.
Mesin Bore Up
Pria berkacamata yang bengkelnya ada di Jl. Menur Pumpungan, Surabaya ini lakukan bore up pakai paket TDR berpiston 63 mm jadi 180 cc. Untuk memenuhi kebutuhan bensin yang makin deras, piggyback Iquteche dipasang.
Aksesori fungsional untuk memantau mesin sekaligus menambah gaya juga dipasang, seperti watertemp gauge buatan Greddy serta voltmeter dari Koso. Satu set perangkat CVT buatan Polini dari Italia jga dipasang.
Jos! Sigit/otomoifnet.com
Plus: Totalitas tinggi, semua sektor dimodifikasi
Minus: Lampu sein tambahan di belakang kurang matching
Data Modifikasi
Headlamp : Projie OEM Mitsubishi Pajero Dakkar
Bulb headlamp : Philips X-treme Ultinon LED
Stoplamp : JPA
Sein depan : JPA
Spion : Yamaha R1M
Windshield : Sectbill Vector
Bracket Windhsield : Serpomoto
Kaliper depan : Frando 4pot radial
Kaliper belakang : Racingboy
Master rem : Radial adelin
Handgrip : Rizoma
Brake fluid tank : Rizoma
Selang rem : Hel
Disc : TDR
Sokbraker belakang : Ohlins
Watertemp gauge : Greddy
Bore up : TDR 63mm
Piggyback : Iquteche
CVT : Polini
Knalpot : Prospeed scooter series
Pelek : VRossi
Ban : Bridgestone Battlax SC
RMS : 087865888615
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR