Lima Motor Value For Money Tinggi Rp 20 - 40 Jutaan, Berkelas Masuk Akal

otomotifnet.com - Sabtu, 8 Juli 2017 | 05:29 WIB

(otomotifnet.com - )

Jakarta - Biker kelas menengah nih, budget sudah lewat dari 20 juta kira-kira bisa meminang motor apa ya yang value for money tinggi?  Pilihannya banyak tapi mana yang harganya dirasa paling sesuai dengan fitur dan teknologi yang diterima?

Berikut adalah pilihan OTOMOTIF yang tetap berkelas namun secara harga masih masuk akal. Popo/otomotifnet

Yamaha Aerox 155 VVA

Yamaha Aerox 155 VVA

Skutik anyar Yamaha ini rasanya klop menyandang gelar value for money. Pertama soal mesinnya, sudah dibekali teknologi terkini Variable Valva Actuation (VVA) mirip Yamaha NMAX, wajar jika tarikannya responsif tapi konsumsi bensinnya masih oke punya. Hasil tes OTOMOTIF tembus 37,5 km/l. Lumayan lah!

Desainnya juga sangat sporti didukung kaki-kaki lebar. Ban 110/80-14 di depan dan 140/70-14 buat yang belakang. Kombinasi ini didukung suspensi yang mumpuni bikin handling tergolong nyaman namun tetap stabil saat melibas tikungan.

Fiturnya, tergantung mau beli tipe yang mana? Untuk R Version dirancang untuk sporti, makanya pakai warna biru khas Yamaha dan dibekali disc brake bergelombang 320 mm juga sokbraker belakang dengan tabung.

Sedang S Version yang merupakan versi tertinggi, sudah dilengkapi dengan Smart Key System (SKS), Stop Start System (SSS) dan rem depan ABS, oiya yang ABS hanya depan karena belakang masih teromol.

Untuk yang standar, tanpa kelengkapan tambahan seperti R dan S Version tapi sudah dilengkapi fitur basis yang bisa ditemui di semua varian.

Diantaranya ban sudah tubeless dan starternya menggunakan Smart Motor Generator (SMG) sehingga sangat halus dan ada power outlet di konsol bawah setang. Lampu depan-belakang juga sudah LED.

Spidometernya full digital dengan layar LCD 5,8 inci. Isinya ada takometer, VVA indicator, fuelmeter, battery indicator, odometer trip, tripmeter, average fuel consumption, real time consumption, digital clock dan rpm meter. 

Sedang untuk harga, masing-masing Rp 22,55 juta, 24,05 juta dan Rp 26,9 juta untuk versi standar, R version dan S version.

Yamaha NMAX

Yamaha NMAX

Motor yang sudah dirilis sejak 2015 silam ini secara dimensi lumayan gambot. Dengan uang Rp 25,7 juta on the road Jakarta, konsumen sudah bisa menikmatik skutik yang desainnya gagah dan punya riding position santai.

Meski besar, namun handlingnya enggak sulit karena masih lincah di kemacetan. Menariknya lagi, soal kenyamanan. Karena posisi duduk santai, kaki bisa selonjoran dan setang cukup tinggi, jadi enggak lekas lelah meski jalan jauh.

Performanya, sudah dibekali mesin 150 cc injeksi dan pakai radiator. Skutik ini juga jadi yang pertama pakai Variable Valva Actuation (VVA), klep masuk punya dua durasi dan lift sesuai putaran mesin, jadi tenaganya terus ngisi dari putaran mesin rendah sampai atas.

Fitur lain yang paling menarik adalah bagasi yang cukup luas, double disc brake dan spidometer digitalnya yang punya informasi average fuel consumption, real time consumption.

Kalau mau pakai ABS, Yamaha juga memasarkannya dengan harga Rp 29,6 juta on the road Jakarta.

Suzuku GSX-R150

Suzuki GSX-R150

Motor sport 150 cc baru Suzuki ini paling murah diantara kompetitornya. Dijual Rp 29 juta, sedang selama masa promo sampai akhir Mei 2017 cuma Rp 27,9 juta saja. Sedang kompetitornya sudah diatas Rp 30 jutaan.

Meski harganya hemat, teknologi dan fiturnya enggak bisa dianggap remeh. Lampu depan sudah LED, desainnya juga sporti banget didukung pelek dan ban lebar, yang belakang pakai ukuran 130/70-17.
 
Fitur paling asyik tentu keberadaan keyless ignition system. Karena enggak perlu lagi merogoh kunci disaku lalu dicolokkan dan diputer seperti kunci kovensional.  Sekarang cukup taruh di saku, dekati motor, tekan tombol kontak dan putar. Motor siap dinyalakan deh, lebih simpel!

Berikutnya tinggal tekan tombol starter sekali, enggak perlu ditahan, maka dinamo memutar mesin sampai menyala, tentu karena ada teknologi easy start system yang ternyata diturunkan dari GSX-R1000.

Spidometernya yang full digital, mudah dipantau baik siang maupun malam. Sedang takometernya yang model bar memang agak sulit jika ingin lihat angkanya.

Tapi kalau mau gampang mengingatkan kapan pindah gigi, aktifkan saja shift light-nya, setel di rpm yang ditarget. Bisa dari 3.000-11.500 rpm.

Urusan performa, bobotnya yang ringan dipadu dengan tenaga besar mesin direct DOHC 4 klep beradiator membuat power to weight ratio-nya unggul di atas kertas. Klaim Suzuki, tenaga motor ini tembus 18,9 dk/10.500 rpm dan torsinya 14 Nm/9.000 rpm.

KTN DUke 200

KTM Duke 200

Yang paling menarik dari KTM Duke 200 adalah harganya yang kini jauh lebih bersahabat setelah dipasarkan oleh PT. Penta Jaya Laju Motor (PJLM). Karena komitmennya merakit motor ini di Indonesia, banderolnya cuma Rp 33 juta on the road Jakarta.

Desain khas Eropa yang 'nakal' memang menjadi ciri khas yang kuat, terlebih dibekal dengan kaki-kaki upside down dari WP. 

Sedang sok tunggal di belakang dilengkapi dengan 10 setelan preload melekat pada swing arm alumunium yang didesain terbalik, tekstur kasarnya dengan konstruksi rib-nya malah ada di luar.

Fitur lain yang tak kalah lengkap adalah panel indikatornya. Meski mungil sudah full digital dan pintar. Info lain yang didapat adalah waktu berkendara, kecepatan rata-rata, suhu mesin, konsumsi bensin rata-rata, peringatan standar samping, indikator tegangan, tekanan oli, posisi gigi, shift light dan interval waktu perawatan mesin.

Satu lagi, sama seperti mobil. Ketika bensin sudah ada di posisi E, tripmeter akan langsung menunjukan jarak yang bisa ditempuh dengan bahan bakar yang tersisa. Jadi bisa kira-kira tanpa takut kehabisan bensin. Lengkap bro!

Soal performa, jadi unggulan utama, mesin 200 cc, DOHC 4 klepnya sudah pakai injeksi serta pendingin air.

Power maksimumnya mencapai 25 dk dan torsinya 19,2 Nm, api bobot motor ini cuma 125 kilogram saja. Karakter oversquare-nya pun unik, tenaganya dari putaran bawah tetap terasa nikmat.

Kawasaki KLX 150BF

Kawasaki KLX 150BF

Tampang KLX terbaru ini terlihat tegas dan sporti berkat desain bodi yang serba tajam. Bisa dibilang value for money karena KLX 150 BF atau big foot ini sudah dibekali dengan kaki-kaki yang benar-benar cocok untuk off road. Roda depan ring 21 inci dan yang belakang 18 inci.

Sedang model sebelumnya masih pakai 19 inci di depan dan 16 inci buat yang belakang, pelaku adventure off road atau mereka yang butuh kendaraan untuk melintasi tanah kerap melakukan modifikasi membesarkan diameter roda.

Kini cukup bayar Rp 31,9 juta on the road Jakarta, bisa langsung blusukan.

Versi BF ini mengusung beberapa fitur unggulan yang membuatnya lebih gagah. Tak hanya pelek aluminium yang enteng tapi kuat, hadirnya upside down 35 mm membuatnya terlihat kekar. Sementara suspensi belakang model unitrack dengan setelan 5 tingkat preload.

Fitur tambahan pada KLX terbaru ini ada di spidometer, kini ada fuelmeter. Sehingga tak perlu tebak-tebakan atau harus melongok tangki lagi untuk mengetahui volumenya. 

Masih di dekatnya, setang sudah model fatbar sehingga lebih rigid. Yang unik fitur tool box. Kini diletakkan di sisi kiri bawah, versi lama ada di atas sepatbor belakang.

Dengan bobot 118 kg, handling terbilang cukup ringan. Karakter suspensinya empuk banget.

Buat dipacu di aspal, menikung di jalan rasa jadi kurang pede, agak goyang. Apalagi standarnya pakai ban kembang kasar. Sedang di tanah kering gripnya cukup bagus.

Masih menggunakan mesin 144 cc 2 klep SOHC dengan pasokan bensin karburator, performanya tak jauh beda dengan versi lama. Di putaran bawah sangat smooth. Kenaikan putaran mesin perlahan kendati gas diputar mentok, khas karakter karburator vakum, tepatnya Keihin NCV24.