Berikutnya tinggal tekan tombol starter sekali, enggak perlu ditahan, maka dinamo memutar mesin sampai menyala, tentu karena ada teknologi easy start system yang ternyata diturunkan dari GSX-R1000.
Spidometernya yang full digital, mudah dipantau baik siang maupun malam. Sedang takometernya yang model bar memang agak sulit jika ingin lihat angkanya.
Tapi kalau mau gampang mengingatkan kapan pindah gigi, aktifkan saja shift light-nya, setel di rpm yang ditarget. Bisa dari 3.000-11.500 rpm.
Urusan performa, bobotnya yang ringan dipadu dengan tenaga besar mesin direct DOHC 4 klep beradiator membuat power to weight ratio-nya unggul di atas kertas. Klaim Suzuki, tenaga motor ini tembus 18,9 dk/10.500 rpm dan torsinya 14 Nm/9.000 rpm.
KTM Duke 200
Yang paling menarik dari KTM Duke 200 adalah harganya yang kini jauh lebih bersahabat setelah dipasarkan oleh PT. Penta Jaya Laju Motor (PJLM). Karena komitmennya merakit motor ini di Indonesia, banderolnya cuma Rp 33 juta on the road Jakarta.
Desain khas Eropa yang 'nakal' memang menjadi ciri khas yang kuat, terlebih dibekal dengan kaki-kaki upside down dari WP.
Sedang sok tunggal di belakang dilengkapi dengan 10 setelan preload melekat pada swing arm alumunium yang didesain terbalik, tekstur kasarnya dengan konstruksi rib-nya malah ada di luar.
Fitur lain yang tak kalah lengkap adalah panel indikatornya. Meski mungil sudah full digital dan pintar. Info lain yang didapat adalah waktu berkendara, kecepatan rata-rata, suhu mesin, konsumsi bensin rata-rata, peringatan standar samping, indikator tegangan, tekanan oli, posisi gigi, shift light dan interval waktu perawatan mesin.
Satu lagi, sama seperti mobil. Ketika bensin sudah ada di posisi E, tripmeter akan langsung menunjukan jarak yang bisa ditempuh dengan bahan bakar yang tersisa. Jadi bisa kira-kira tanpa takut kehabisan bensin. Lengkap bro!
Soal performa, jadi unggulan utama, mesin 200 cc, DOHC 4 klepnya sudah pakai injeksi serta pendingin air.
Power maksimumnya mencapai 25 dk dan torsinya 19,2 Nm, api bobot motor ini cuma 125 kilogram saja. Karakter oversquare-nya pun unik, tenaganya dari putaran bawah tetap terasa nikmat.
Kawasaki KLX 150BF
Tampang KLX terbaru ini terlihat tegas dan sporti berkat desain bodi yang serba tajam. Bisa dibilang value for money karena KLX 150 BF atau big foot ini sudah dibekali dengan kaki-kaki yang benar-benar cocok untuk off road. Roda depan ring 21 inci dan yang belakang 18 inci.
Sedang model sebelumnya masih pakai 19 inci di depan dan 16 inci buat yang belakang, pelaku adventure off road atau mereka yang butuh kendaraan untuk melintasi tanah kerap melakukan modifikasi membesarkan diameter roda.
Kini cukup bayar Rp 31,9 juta on the road Jakarta, bisa langsung blusukan.
Versi BF ini mengusung beberapa fitur unggulan yang membuatnya lebih gagah. Tak hanya pelek aluminium yang enteng tapi kuat, hadirnya upside down 35 mm membuatnya terlihat kekar. Sementara suspensi belakang model unitrack dengan setelan 5 tingkat preload.
Fitur tambahan pada KLX terbaru ini ada di spidometer, kini ada fuelmeter. Sehingga tak perlu tebak-tebakan atau harus melongok tangki lagi untuk mengetahui volumenya.
Masih di dekatnya, setang sudah model fatbar sehingga lebih rigid. Yang unik fitur tool box. Kini diletakkan di sisi kiri bawah, versi lama ada di atas sepatbor belakang.
Dengan bobot 118 kg, handling terbilang cukup ringan. Karakter suspensinya empuk banget.
Buat dipacu di aspal, menikung di jalan rasa jadi kurang pede, agak goyang. Apalagi standarnya pakai ban kembang kasar. Sedang di tanah kering gripnya cukup bagus.
Masih menggunakan mesin 144 cc 2 klep SOHC dengan pasokan bensin karburator, performanya tak jauh beda dengan versi lama. Di putaran bawah sangat smooth. Kenaikan putaran mesin perlahan kendati gas diputar mentok, khas karakter karburator vakum, tepatnya Keihin NCV24.